Ketika banyak orang memperingati Hari Peringatan Holocaust Dunia, dan berjanji "tidak akan pernah melupakan" genosida yang menewaskan 6 juta orang Yahudi dalam Perang Dunia II, studi baru justru menunjukkan orang Amerika tampaknya melupakan tragedi itu.
Penelitian yang dikeluarkan, Kamis (12/4), oleh Konferensi tentang Klaim Material Yahudi Terhadap Jerman, menemukan dua pertiga kelompok milenial Amerika tidak dapat menjelaskan apa itu Auschwitz. Dua puluh dua persen dari generasi milenial mengatakan mereka belum pernah mendengar tentang Holocaust atau tidak yakin apakah mereka pernah mendengarnya.
Studi ini menemukan bahwa ada kesenjangan besar dalam usia tentang pengetahuan peristiwa Holocaust. Duapuluh dua persen orang mengatakan mereka belum pernah mendengar atau tidak yakin apakah pernah mendengar tentang Holocaust dibanding dengan 11 persen orang dewasa Amerika.
Tetapi bahkan diantara yang tahu tentang Holocaust, banyak yang tidak yakin tentang fakta-fakta pembunuhan sistematis yang menewaskan 12 juta orang, yang separuhnya orang Yahudi di Eropa. Sepertiga responden dewasa mengatakan jumlah korban yang tewas sekitar dua juta atau kurang. Sedangkan diantara kelompok milenial, jumlahnya sekitar 41 persen.
Karena korban selamat yang termuda saat ini sudah berusia tujuh puluhan, peluang untuk mendengar cerita langsung tentang Holocaust dengan cepat berkurang. Dua pertiga orang Amerika tidak mengenal atau tidak tahu secara pribadi korban Holocaust seorang pun.
Meski kurangnya pengetahuan mengenai sejarah, survei menemukan ada keinginan untuk belajar mengenai Holocaust. Sebanyak 93 persen responden mengatakan semua siswa harus belajar tentang Holocaust di sekolah.
Survei juga mendapati sebagian besar orang percaya masih ada rasa antisemitisme yang kuat di Amerika sekarang ini, meski sudah lebih dari 70 tahun setelah Holocaust. Sebanyak 68 persen orang dewasa Amerika mengatakan antisemitisme masih ada saat ini dan 34 persen mengatakan ada banyak orang neo-Nazi saat ini di Amerika.
Dan 58 persen mengatakan mereka percaya peristiwa seperti Holocaust bisa terjadi lagi. [sp/ii]