Kantor pemeringkat kredit utama telah menurunkan prospek ekonomi Rusia, dengan mengatakan konflik Moskow dengan negara-negara Barat atas aneksasi Krimea telah mengancam melemahnya kinerja Rusia yang sudah memburuk.
Standard & Poor’s mengatakan pihaknya tidak menurunkan peringkat kredit Rusia namun merevisi prospek dari stabil menjadi negatif. S & P mengatakan “meningkatnya risiko geopolitik" atas Krimea dan kemungkinan Amerika dan Uni Eropa akan memperluas sanksi ekonomi mereka terhadap Rusia bisa mendorong para investor untuk menarik lebih banyak uang dari negara itu dan mengurangi investasi baru.
Perekonomian Rusia telah goyah bahkan sebelum pasukannya mengambil alih semenanjung Krimea di Ukraina. Pengambilalihan ini telah memicu kecaman tajam dari para pemimpin Amerika dan Uni Eropa, di mana Presiden Amerika Barack Obama memberlakukan sanksi ekonomi putaran kedua terhadap mitra-mitra dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ekonomi Rusia hanya meningkat 1,3 persen sebelum krisis, namun Rusia kini mengatakan pertumbuhan akan lebih rendah lagi tahun 2014.
Standard & Poor’s mengatakan mata uang Rusia telah terdepresiasi kira-kira 10 persen tahun ini dan diperkirakan $ 60 milyar akan ditarik dari negara itu dalam kuartal pertama tahun ini, tingkat yang sama seperti tahun lalu.
S & P mengatakan kekhawatiran akan kekerasan antara demonstran pro dan anti - Rusia bisa menyebar dari Krimea ke Ukraina timur, yang mengarah pada konflik yang berkelanjutan dengan negara-negara Barat.
Standard & Poor’s mengatakan pihaknya tidak menurunkan peringkat kredit Rusia namun merevisi prospek dari stabil menjadi negatif. S & P mengatakan “meningkatnya risiko geopolitik" atas Krimea dan kemungkinan Amerika dan Uni Eropa akan memperluas sanksi ekonomi mereka terhadap Rusia bisa mendorong para investor untuk menarik lebih banyak uang dari negara itu dan mengurangi investasi baru.
Perekonomian Rusia telah goyah bahkan sebelum pasukannya mengambil alih semenanjung Krimea di Ukraina. Pengambilalihan ini telah memicu kecaman tajam dari para pemimpin Amerika dan Uni Eropa, di mana Presiden Amerika Barack Obama memberlakukan sanksi ekonomi putaran kedua terhadap mitra-mitra dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ekonomi Rusia hanya meningkat 1,3 persen sebelum krisis, namun Rusia kini mengatakan pertumbuhan akan lebih rendah lagi tahun 2014.
Standard & Poor’s mengatakan mata uang Rusia telah terdepresiasi kira-kira 10 persen tahun ini dan diperkirakan $ 60 milyar akan ditarik dari negara itu dalam kuartal pertama tahun ini, tingkat yang sama seperti tahun lalu.
S & P mengatakan kekhawatiran akan kekerasan antara demonstran pro dan anti - Rusia bisa menyebar dari Krimea ke Ukraina timur, yang mengarah pada konflik yang berkelanjutan dengan negara-negara Barat.