Tautan-tautan Akses

Staf FBI Diperintahkan untuk Ungkap Peran dalam Penyelidikan Kerusuhan 6 Januari 2021


Logo Biro Investigasi federal AS (FBI) tersemat di sebuah kaos yang dikenakan oleh agen FBI dalam foto yang diambil di Kota New York, pada 19 Oktober 2021. (Foto: Reuters/Carlo Allegri)
Logo Biro Investigasi federal AS (FBI) tersemat di sebuah kaos yang dikenakan oleh agen FBI dalam foto yang diambil di Kota New York, pada 19 Oktober 2021. (Foto: Reuters/Carlo Allegri)

Daftar pertanyaan dalam memo yang dilihat oleh Reuters itu mengarahkan para pegawai untuk menjabarkan jabatan mereka, peran apa saja yang mereka mainkan dalam investigasi 6 Januari dan apakah mereka membantu mengawasi investigasi tersebut.

Para pegawai Biro Investigasi Federal AS (FBI) pada hari Minggu (2/2) diperintahkan untuk menjawab daftar pertanyaan terperinci tentang pekerjaan apa pun yang mungkin telah mereka lakukan dalam kasus-kasus kriminal terkait serangan 6 Januari 2021 di Gedung Kongres AS oleh para pendukung Presiden Donald Trump. Perintah itu memicu kekhawatiran di antara para pegawai akan adanya pemecatan baru di lembaga penegak hukum tersebut.

“Saya tahu diri saya dan orang lain yang menerima kuesioner ini memiliki banyak pertanyaan dan kekhawatiran, yang sedang saya usahakan untuk mendapatkan jawabannya,” tulis Chad Yarbrough, asisten direktur Divisi Investigasi Kriminal di markas besar FBI, dalam sebuah email akhir pekan yang dilihat oleh Reuters.

Daftar pertanyaan dalam memo yang dilihat oleh Reuters itu mengarahkan para pegawai untuk menjabarkan jabatan mereka, peran apa saja yang mereka mainkan dalam investigasi 6 Januari dan apakah mereka membantu mengawasi investigasi tersebut. Yarbrough mengatakan kepada para pegawai bahwa jawaban harus diberikan paling lambat pada hari Senin (3/2) pukul tiga sore.

Penjabat Wakil Jaksa Agung Emil Bove pada hari Jumat (31/1) memecat delapan pejabat senior FBI dari kantor pusat badan itu, serta kepala kantor lapangan di Miami dan Washington, D.C.

Memo lain yang ditulis oleh Bove pada hari Jumat juga menuntut agar FBI menyerahkan kepadanya daftar setiap pegawai yang menangani kasus 6 Januari, serta daftar mereka yang bekerja pada kasus kriminal itu selambat-lambatnya pada hari Selasa (3/2) pukul lima sore.

Bove pekan lalu memecat lebih dari 12 jaksa penuntut umum di Departemen Kehakiman yang menangani dua kasus pidana yang diajukan oleh Penasihat Khusus, Jack Smith, terhadap Trump, di mana salah satunya melibatkan tindakan yang diambil untuk mencoba membatalkan hasil pemilu tahun 2020 dan yang lainnya melibatkan dokumen rahasia pemerintah.

Seorang juru bicara FBI menolak untuk mengomentari kuesioner tersebut.

Partai Demokrat dan sejumlah kritikus lainnya mengatakan tim Trump melakukan “pembersihan” pejabat FBI dan Departemen Kehakiman yang berperan dalam kasus kriminal terhadap Trump dan perusuh 6 Januari.

Pada hari pertama Trump kembali menjabat pada 20 Januari, ia meringankan hukuman 14 orang sehubungan dengan serangan terhadap Gedung Capitol dan mengampuni sisanya – termasuk mereka yang menyerang petugas penegak hukum dengan kekerasan.

Penjabat Direktur FBI Brian Driscoll, dalam email pada hari Jumat kepada staf yang mengumumkan rincian tentang perintah dari Bove, mengatakan permintaan tersebut "mencakup ribuan karyawan di seluruh negeri yang telah mendukung upaya investigasi ini."

“Saya salah satu karyawan tersebut, begitu pula penjabat Wakil Direktur (Robert) Kissane,” kata Driscoll.

Meskipun terdapat laporan mengenai pemecatan lainnya di seluruh biro, email yang dilihat oleh Reuters dari Asosiasi Agen FBI dan dari James Dennehy, asisten direktur FBI yang bertanggung jawab di kantor New York, memperjelas bahwa tidak ada orang lain yang diminta untuk mengundurkan diri. [em/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG