Tautan-tautan Akses

Staf Dirumahkan, Trump Traktir Tamu Makanan Cepat Saji


Presiden AS Donald Trump sedang berbicara di belakang meja yang berisi makanan cepat saji yang dibelinya untuk menjamu Juara Nasional Sepak Bola AS Liga Perguruan Tinggi 2018, Clemson Tigers, di Ruang Jamuan Kenegaraan di Gedung Putih, Washington DC, 14 Januari 2019
Presiden AS Donald Trump sedang berbicara di belakang meja yang berisi makanan cepat saji yang dibelinya untuk menjamu Juara Nasional Sepak Bola AS Liga Perguruan Tinggi 2018, Clemson Tigers, di Ruang Jamuan Kenegaraan di Gedung Putih, Washington DC, 14 Januari 2019

Seperti ribuan pegawai federal AS lainnya, staf rumah tangga Gedung Putih juga dirumahkan sebagai dampak penutupan kegiatan pemerintah.

Akibatnya, Presiden Donald Trump merogoh kocek pribadinya untuk memesan burger dan pizza “khas Amerika” untuk menjamu tim sepak bola Amerika yang sedang berkunjung pada Senin (14/1), kantor berita AFP melaporkan.

“Karena penutupan pemerintah, seperti yang Anda ketahui...kami keluar dan memesan makanan cepat saji ala Amerika yang dibayar oleh saya,” kata Trump, sambil bersiap menjamu para pemain sepak bola Amerika (football) dari klub Clemson Tigers, yang menjuarai turnamen nasional liga perguruan tinggi.

“Saya pikir mereka lebih menyukai jamuan itu daripada makanan lainnya yang bisa kami berikan,” kata Trump setelah kembali ke Gedung Putih dari kunjungan satu hari ke New Orleans.

“Kami menyajikan pizza, 300 hamburger, banyak, banyak, kentang goreng, semua makanan favorit. Saya ingin melihat apa yang ada di sini ketika kami pergi, karena saya pikir tidak akan tersisa banyak,” kata Presiden Trump.

Ketika ditanya apa saja makanan cepat saji favoritnya, Trump berdiri sambil tersenyum di belakang sajian dalam jumlah porsi yang sangat besar. Katanya, “Saya suka semuanya.”

“Kalau khas Amerika, saya suka. Semua barang Amerika.”

“Alasan mengapa kami melakukan hal ini adalah karena shutdown,” kata Trump menambahkan. “Kami ingin memastikan semuanya benar. Jadi kami memesan dan ini yang didapat.”

Sekitar 800 ribu pegawai federal, termasuk sebagian besar staf rumah tangga Gedung Putih, sudah selama 24 hari menjalani cuti wajib atau bekerja tanpa bayaran, karena Trump dan Kongres AS masih tarik-menarik mengenai pendanaan pembangunan tembok pembatas di perbatasan selatan. [ft]

XS
SM
MD
LG