Tautan-tautan Akses

Sri Mulyani: Indonesia Berpotensi Jadi Simpul Jaringan Pengetahuan


Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati menganggap pengalaman Indonesia bermanfaat untuk negara lain. (Photo: VOA)
Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati menganggap pengalaman Indonesia bermanfaat untuk negara lain. (Photo: VOA)

Pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial di Indonesia membuatnya berpotensi menjadi simpul jaringan pengetahuan antar negara berkembang.

Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi simpul jaringan pengetahuan bagi negara-negara berkembang.

Menurut Sri Mulyani, Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta jiwa telah berhasil melalui berbagai tantangan pembangunan, baik dalam bidang keamanan, ekonomi, tata kelola pemerintahan, ketahanan pangan dan energi serta mitigasi bencana berbasis masyarakat.

Ia menegaskan pengetahuan yang dimiliki Indonesia dalam mencapai keberhasilan tersebut, kini sudah saatnya dibagikan dengan negara-negara berkembang. Apalagi permasalahan pembangunan yang dialami negara-negara berkembang hampir sama dengan apa yang dialami Indonesia sebelumnya, ujarnya di sela-sela pertemuan pejabat tinggi kerja sama Selatan-Selatan di Nusa Dua Bali pada Selasa (10/7).

“Persamaan itu menyebabkan mereka memiliki kenyamanan dan juga kepercayaan untuk bisa belajar dari kebijakan yang konkrit dan ini sangat penting karena ini bukan buku bacaan dan bukan laboratorium,” ujarnya.

Sri Mulyani berharap Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk membagi pengetahuan yang dimiliki dalam menghadapi tantangan pembangunan. Ia mengambil contoh pemerintah Uganda yang tertarik belajar dari Indonesia dalam hal mengelola anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

“Di dalam membangun kelembagaan, [pemerintah Uganda] ingin sekali [belajar dari] teman-teman yang mengelola dan punya pengalaman langsung mengelola dan mendisain anggaran. Bagaimana membangun APBN, komunikasi DPR dan media, semuanya itu bagi Uganda itu pelajaran yang luar biasa,” jelas Sri Mulyani.

Wakil Presiden Boediono menyatakan Indonesia siap untuk menjadi simpul jaringan pengetahuan antar negara berkembang, termasuk terlibat aktif dalam misi perdamaian dunia.

“Indonesia telah memainkan peran aktif dalam misi menjaga perdamaian dan dalam membantu menyelesaikan konflik di sejumlah negara di kawasan itu. Saat ini, kami telah menempatkan 1.966 personel militer dan sipil di Liberia, Lebanon, Haiti, Sudan Selatan, Darfur dan Filipina Selatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Asisten Administrator United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan PBB Ajay Chhibber berharap Indonesia memberikan dukungan pengetahuan yang dimiliki secara optimal, untuk membantu negara-negara berkembang dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan yang dihadapi.

Recommended

XS
SM
MD
LG