Para ilmuwan dari Smithsonian Institution, AS, mengumumkan Kamis (15/8) bahwa mereka menemukan spesies karnivora baru di hutan-hutan pegunungan Andes di Amerika Selatan -- penemuan pertama pada jenisnya dalam lebih dari 30 tahun terakhir.
Binatang yang disebut olinguito (Bassaricyon neblina) itu memiliki bobot 1 kilogram, bermata besar dan berbulu cokelat oranye, menyerupai kucing dan boneka beruang. Makhluk yang tinggal di pohon di hutan-hutan Kolombia dan Ekuador itu memiliki akar keluarga yang sama dengan rakun dan kinkajou.
Olinguito ini tidak asing di mata penduduk, namun salah diidentifikasi selama lebih dari 100 tahun sebagai olingo yang bentuknya serupa namun lebih besar. Sebuah tim peneliti yang mempelajari spesimen olingo di museum-museum melihat ada perbedaan dalam bentuk dan ukuran kepala serta gigi, mendorong misi untuk menentukan apakah binatang ini sebelumnya belum pernah diidentifikasi.
Seorang ahli zoologi di Ekuador telah membuat video beberapa detik yang memperlihatkan seekor olinguito dan mengkonfirmasi keberadaannya.
Manusia telah melanggar batas habitat olinguito di hutan Andes. Tim peneliti tersebut memperkirakan 42 persen habitat olinguito bersejarah telah dibangun.
Penemuan-penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal ZooKeys.
Binatang yang disebut olinguito (Bassaricyon neblina) itu memiliki bobot 1 kilogram, bermata besar dan berbulu cokelat oranye, menyerupai kucing dan boneka beruang. Makhluk yang tinggal di pohon di hutan-hutan Kolombia dan Ekuador itu memiliki akar keluarga yang sama dengan rakun dan kinkajou.
Olinguito ini tidak asing di mata penduduk, namun salah diidentifikasi selama lebih dari 100 tahun sebagai olingo yang bentuknya serupa namun lebih besar. Sebuah tim peneliti yang mempelajari spesimen olingo di museum-museum melihat ada perbedaan dalam bentuk dan ukuran kepala serta gigi, mendorong misi untuk menentukan apakah binatang ini sebelumnya belum pernah diidentifikasi.
Seorang ahli zoologi di Ekuador telah membuat video beberapa detik yang memperlihatkan seekor olinguito dan mengkonfirmasi keberadaannya.
Manusia telah melanggar batas habitat olinguito di hutan Andes. Tim peneliti tersebut memperkirakan 42 persen habitat olinguito bersejarah telah dibangun.
Penemuan-penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal ZooKeys.