Langkah mengejutkan oleh Turki yang mengijinkan Abdullah Ocalan, pemimpin Partai Pekerja Kurdistan atau PKK yang dipenjarakan, bertemu dengan pengacaranya, setelah delapan tahun, memicu spekulasi adanya pergeseran kebijakan garis keras Ankara.
Sebuah mogok makan di seluruh negara yang disertai seruan bagi pengakhiran pengucilan Ocalan telah menyebabkan penguasa Turki mengijinkan pengacara-pengacaranya berkunjung ke penjara di pulau Imrali dimana pemimpin Kurdi yang berusia 70 tahun itu ditahan.
“Pengacara diberitahu mereka bisa bertemu Ocalan pada hari diumumkannya mogok makan, yang melibatkan paling sedikit 2000 atau 3000 pengikutnya, dan menyebabkan pemerintah berada dalam posisi yang sulit,” demikian kata Erugrul Kurkcu, pemimpin kehormatan dari Partai Demokratik Rakyat atau HDP yang pro-Kurdi.
Dalam sebuah pernyataan, Ocalan menyerukan kepada pendukungnya untuk tidak terlibat dalam kegiatan yang bisa menyakiti diri mereka. Yang paling menarik, adalah seruan pemimpin itu kepada Pasukan Demokratik Suriah atau SDF agar “kepekaan Turki harus dipertimbangkan.” [jm]