SpaceX meluncurkan roket Falcon 9 ke ruang angkasa, Senin (3/12), dengan muatan tak biasa: 64 satelit. Ini adalah rekor untuk peluncuran satelit dalam jumlah besar di Amerika Serikat.
Perusahaan milik miliarder teknologi, Elon Musk, juga membuat tonggak sejarah baru dalam usahanya membuat roket-roket bisa digunakan ulang, seperti layaknya pesawat terbang. Peluncur roket menggunakan pendorong daur ulang yang sudah digunakan untuk ketiga kali.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, roket itu membawa 15 satelit-mikro dan 49 CubeStats milik 34 klien, termasuk dari kalangan umum, swasta, dan universitas, dari 17 negara, antara lain Korea Selatan, Perancis, dan Kazakhstan.
Peluncuran roket itu disewa oleh perusahaan bernama Spaceflight, yang khusus menyediakan jasa “tumpangan” antariksa atau mengirim satelit dalam jumlah banyak dalam satu roket.
Satelit mikro beratnya hanya belasan pon (kilogram) dan CubeSats malah lebih kecil lagi.
Satelit-satelit tadi akan di kirim ke orbit dalam beberapa jam mendatang.
Tidak semua klien mengirimkan satelit untuk misi sains.
Museum Seni Nevada misalnya, mengirim pahatan berjudul “Orbital Reflector” karya seniman Trevor Paglen.
Pahatan itu dirancang untuk terlontar dari satelitnya dan mengorbit Bumi “selama beberapa minggu sebelum hancur saat memasuki kembali atmosfer Bumi,” kata museum tersebut. [ft]