Pemerintah Mogadishu pada Sabtu (15/10) mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada bisnis-bisnis yang membayar uang tebusan kepada militan al-Shabab.
Pemerintah berusaha memotong sumber pendanaan menggiurkan yang digunakan oleh militan Islamis untuk mendanai pergolakan mematikan.
Kementerian Perdagangan dan Industri Somalia mengatakan sanksi hukum itu akan dijatuhkan kepada para pedagang yang membayar sekutu-sekutu al-Qaeda itu. Para pakar mengatakan grup militan itu mengumpulkan jutaan dollar lewat sistem perpajakan yang rumit dan luas.
Kementerian itu mengatakan bisnis-bisnis yang kedapatan membayar atau berkolaborasi dengan al-Shabab dengan cara apapun, akan "menghadapi upaya hukum" termasuk dicabut izin dagangnya.
"Setiap pedagang yang mematuhi perintah teroris, dan membayar mereka, tidak akan boleh diizinkan berbisnis di Somalia lagi," kata kementerian itu dalam sebuah surat kepada para pedagang.
"Setiap perusahaan yang kedapatan melibatkan anggota al-Shabab, atau mensponsori barang-barang mereka, akan disita propertinya termasuk rumahnya oleh pemerintah."
Al-Shabab telah berusaha menggulingkan pemerintah pusat di Mogadishu selama lebih dari 15 tahun dan sering melakukan pemboman mematikan dan serangan bersenjata terhadap sasaran-sasaran sipil dan militer. [vm/ft]
Forum