Tautan-tautan Akses

Somalia Ingin Semua Pasukan Ethiopia Keluar Akhir Desember 


Sejumlah tentara Ethiopia berpatroli di Kota Baidoa di Somalia, pada 29 Februari 2012. (Foto: AP)
Sejumlah tentara Ethiopia berpatroli di Kota Baidoa di Somalia, pada 29 Februari 2012. (Foto: AP)

Penasihat Keamanan Nasional Somalia, Hussein Sheikh-Ali, mengatakan bahwa Somalia mengharapkan semua pasukan Ethiopia meninggalkan negara itu pada akhir tahun 2024 seiring dengan berakhirnya mandat Misi Transisi Uni Afrika pada bulan Desember.

Ali mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan salah satu media nasional bahwa pasukan Ethiopia tidak akan menjadi bagian dari pasukan Uni Afrika yang diatur bersama mitra internasional untuk mengamankan sejumlah instalasi penting di Somalia selama satu tahun sejak Januari 2025.

Komentar Ali tersebut muncul di tengah kekhawatiran para pejabat regional Somalia yang menyebut bahwa ketidakhadiran pasukan Ethiopia akan menguntungkan para militan al-Shabab.

Ali juga mengindikasikan bahwa keputusan Mogadishu untuk tidak mempertahankan pasukan Ethiopia di wilayah tersebut adalah sebagai tanggapan atas Nota Kesepahaman (MOU) kontroversial pada Januari 2024 lalu, yang ditandatangani Ethiopia dan Republik Somaliland, negara yang mendeklarasikan dirinya sendiri.

Somaliland, sebuah provinsi yang memisahkan diri dari negara yang terbilang rapuh di ujung barat laut negara itu, telah lama mengklaim otonomi dan memerintah dari Kota Hargeisa. Somaliland telah meminta pengakuan sejak tahun 1991, tetapi kebijakan resmi Uni Afrika menentang perubahan pada perbatasan yang ditetapkan secara kolonial.

MOU ini memberikan hak sewa kepada Ethiopia atas garis pantai Laut Merah di wilayah tersebut sehingga memungkinkan Ethiopia membangun pangkalan angkatan laut sebagai imbalan atas pengakuan diplomatik.

Mogadishu dengan keras menolak MOU tersebut karena dianggap sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan nasional.

Ethiopia saat ini memiliki ribuan tentara yang beroperasi di Somalia, terutama di tiga negara bagian Barat Daya, Jubaland, dan Hirshabelle, jauh dari Somaliland. Beberapa di antaranya beroperasi sebagai bagian dari misi ATMIS, sementara pasukan lainnya berada di negara itu di bawah perjanjian keamanan bilateral. [th/ka]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG