MOGADISHU, SOMALIA —
Berbicara kepada VOA di kota Mogadishu, Menteri Pertahanan Somalia Abdulhakim Haji Faqi mengatakan operasi operasi akan segera dimulai untuk mengusir Al Shabab dari benteng pertahanan mereka di kota pesisir Barawe, di sebelah selatan Mogadishu dan juga di beberapa daerah lain yang dikuasai kelompok militan tersebut.
Kota Barawe adalah lokasi serangan pasukan khusus Amerika hari Sabtu lalu, untuk mencari pemimpin militan Al Shabab di sana.
Faqi mengatakan, “Kami berniat dan berencana untuk mengusir mereka segera. Di mana pun kami menyerang Al Shabab, mereka tidak akan melawan, tidak akan membela diri. Mereka hanya akan kabur!”.
Barawe menjadi kota penting bagi Al Shabab setelah tahun lalu pasukan Kenya mengusir kelompok militan itu dari kota pelabuhan Kismayo, benteng pertahanan mereka sebelumnya.
Akhir pekan lalu pasukan komando Angkatan Laut Amerika mendarat di pantai Barawe untuk menangkap komandan Al Shabab yang berada di sana. Tetapi pasukan Amerika itu terpaksa mundur setelah mendapat perlawanan.
Departemen Pertahanan Amerika mengatakan operasi itu gagal menangkap target serangan itu – yaitu seorang warga Kenya keturunan Somalia yang dikenal dengan nama “Ikrima” – yang katanya terkait dengan beberapa serangan teroris di Kenya dan Tanzania.
Menteri Faqi mengatakan ia menyambut semua upaya untuk melemahkan dan mengalahkan Al Shabab, dan menyerukan lebih banyak dukungan internasional bagi pasukan keamanan di Somalia.
Ia menambahkan serangan kelompok militan ke pusat perbelanjaan 'Westgate Mall' di Nairobi, Kenya bulan lalu menunjukkan besarnya ancaman di luar perbatasan Somalia.
“Isu Al Shabab saat ini bukan hanya masalah di Somalia saja. Serangan terhadap Westgate Mall adalah peringatan bagi masyarakat internasional, dan negara-negara di kawasan Asia Timur, untuk membantu sektor keamanan dan pemerintah Somalia mengalahkan Al Shabab,” tambah Faqi.
Tahun 2011 dan 2012 lalu Al Shabab berhasil diusir dari kota-kota besar di Somalia – kecuali ibukota Mogadishu – pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin Uni Afrika, yang dikenal sebagai AMISOM.
Kota Barawe adalah lokasi serangan pasukan khusus Amerika hari Sabtu lalu, untuk mencari pemimpin militan Al Shabab di sana.
Faqi mengatakan, “Kami berniat dan berencana untuk mengusir mereka segera. Di mana pun kami menyerang Al Shabab, mereka tidak akan melawan, tidak akan membela diri. Mereka hanya akan kabur!”.
Barawe menjadi kota penting bagi Al Shabab setelah tahun lalu pasukan Kenya mengusir kelompok militan itu dari kota pelabuhan Kismayo, benteng pertahanan mereka sebelumnya.
Akhir pekan lalu pasukan komando Angkatan Laut Amerika mendarat di pantai Barawe untuk menangkap komandan Al Shabab yang berada di sana. Tetapi pasukan Amerika itu terpaksa mundur setelah mendapat perlawanan.
Departemen Pertahanan Amerika mengatakan operasi itu gagal menangkap target serangan itu – yaitu seorang warga Kenya keturunan Somalia yang dikenal dengan nama “Ikrima” – yang katanya terkait dengan beberapa serangan teroris di Kenya dan Tanzania.
Menteri Faqi mengatakan ia menyambut semua upaya untuk melemahkan dan mengalahkan Al Shabab, dan menyerukan lebih banyak dukungan internasional bagi pasukan keamanan di Somalia.
Ia menambahkan serangan kelompok militan ke pusat perbelanjaan 'Westgate Mall' di Nairobi, Kenya bulan lalu menunjukkan besarnya ancaman di luar perbatasan Somalia.
“Isu Al Shabab saat ini bukan hanya masalah di Somalia saja. Serangan terhadap Westgate Mall adalah peringatan bagi masyarakat internasional, dan negara-negara di kawasan Asia Timur, untuk membantu sektor keamanan dan pemerintah Somalia mengalahkan Al Shabab,” tambah Faqi.
Tahun 2011 dan 2012 lalu Al Shabab berhasil diusir dari kota-kota besar di Somalia – kecuali ibukota Mogadishu – pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin Uni Afrika, yang dikenal sebagai AMISOM.