Tautan-tautan Akses

Soal Penggunaan Sistem Anti-Rudal Rusia, Turki Tantang AS


Sebuah jet tempur F16 terlihat selama latihan militer di pangkalan udara militer Ranai di Pulau Natuna, provinsi Kepulauan Riau, Indonesia 6 Oktober 2016. (Foto: Reuters/Beawiharta)
Sebuah jet tempur F16 terlihat selama latihan militer di pangkalan udara militer Ranai di Pulau Natuna, provinsi Kepulauan Riau, Indonesia 6 Oktober 2016. (Foto: Reuters/Beawiharta)

Turki dan Amerika agaknya semakin dekat dengan konfrontasi terbuka, ketika media Turki melaporkan bahwa negara itu sedang mengetes sistem pertahanan udara buatan Rusia, walaupun diancam sanksi-sanksi oleh Amerika.

Jet-jet tempur F16 Turki buatan Amerika, Senin (25/11), terbang rendah diatas ibu kota Turki dalam latihan dua hari untuk mengetes sistem pertahanan rudal S400 buatan Rusia.

Turki membeli rudal-rudal buatan Rusia itu sehingga mengakibatkan ketegangan dengan Amerika, yang mengklaim senjata Rusia itu merupakan ancaman bagi sistem pertahanan NATO.

Turki masih bisa kembali ke meja perundingan, kata pejabat tinggi Departemen Luar Negeri Amerika minggu lalu, “dengan menghancurkan, atau mengembalikan atau membuang sistem rudal S400 itu," katanya.

Kata pejabat itu lagi, Turki akan menghadapi sanksi-sanksi Amerika kalau sampai mengaktifkan sistem pertahanan anti rudal itu.

Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, mengulangi sikap Turki bahwa sistem senjata S400 itu tidak merupakan ancaman bagi sistem persenjataan NATO. [ii/em]

XS
SM
MD
LG