Kepala Eksekutif Nissan Hiroto Saikawa hari Senin (9/9) mengundurkan diri setelah mengakui bahwa ia menerima uang/penghasilan dari sumber yang diragukan dan bertekad akan meneruskan kepemimpinan perusahaan pembuat mobil Jepang itu ke generasi baru.
“Akan lebih baik jika saya dapat menyelesaikan masalah ini terlebih dahulu,” ujar Saikawa dalam konferensi pers di kantor pusat Nissan di Yokohama, Senin (9/9) malam.
Ia merujuk pada memburuknya keuntungan yang diperoleh perusahaan pembuat mobil itu dan pertanyaan tentang hubungan Nissan dengan mitra aliansinya, yaitu Renault dari Perancis, dan juga skandal-skandal keuangan yang mencuat dan mencoreng merk Nissan.
Pendahulu Saikawa, Carlos Ghosn, yang sempat memimpin Nissan selama dua puluh tahun, kini sedang menunggu sidang pengadilan karena berbagai tuduhan pelanggaran keuangan. Ghosn mengatakan ia tidak bersalah.
“Saya minta maaf kepada para investor, pelanggan dan tentu saja para pekerja kami,” ujar Saikawa.
Sebelumnya anggota dewan perusahaan, Yasushi Kimura, mengumumkan telah menyetujui pengunduran diri Saikawa mulai 16 September mendatang, dan penggantinya akan ditunjuk Oktober mendatang. Pencarian sedang dilakukan, tambahnya.
Tak lama setelah penangkapan Ghosn tahun lalu, muncul seruan agar Saikawa juga mengundurkan diri. Seruan itu semakin memuncak setelah Saikawa pekan lalu mengakui bahwa ia telah menerima uang dari sumber yang meragukan.
Uang/penghasilan itu dikaitkan dengan harga saham Nissan Motor Co, dan Saikawa mengatakan gajinya menyaksikan kenaikan inflasi setelah tanggal pencairannya karena terjadi penyesuaian yang tidak sah. Ia mengatakan tidak menyadari adanya penyesuaian itu.
Dewan perusahaan pembuat mobil itu telah mengadakan pertemuan untuk mengkaji tuduhan terhadap Saikawa dan isu-isu lain terkait tuduhan terhadap Ghosn dan etika perusahaan di Nissan.
Kimura mengatakan pendapatan yang diterima Saikawa diketahui “bukan ilegal.”
Kimura dan tiga anggota dewan, yang semuanya memiliki latar belakang di luar perusahaan itu, mengatakan penyelidikan mereka atas skandal penangkapan Ghosn menemukan adanya biaya yang sudah dibayarkan dan tidak dibayarkan oleh Ghosn dan Greg Kelly, mantan anggota dewan yang juga ditangkap. Total biaya-biaya itu – dan kerugian yang diderita Nissan – mencapai 35 miliar yen atau sekitar 350 juta dolar.
Kimura mengatakan Nissan akan meminta ganti rugi atas kerugian yang diderita.
Ada sekitar 10 kandidat yang sedang dipertimbangkan dewan perusahaan untuk menggantikan Saikawa. Kimura tidak merinci identitas mereka, tetapi mengatakan ada orang Jepang dan non-Jepang dalam daftar tersebut. Hingga keputusan tentang pengganti Saikawa diambil, Kepala Operasi Yasuhiro Yamauchi akan menjabat sebagai kepala eksekutif sementara. (em/jm)