Menjelang Idul Adha, pasar unta Birqash di luar Kota Kairo menjadi hidup dengan berbagai keramaian. Para penjual dan pembeli unta yang berdatangan dari berbagai tempat jauh bernegosiasi untuk hewan yang dijual untuk dagingnya, transportasi dan wisata. Pasar Birqash adalah bagian dari tradisi panjang dan atraksi wisata. Namun dibalik kemeriahan pasar, ada sisi gelap. Para aktivis perlindungan hewan mengatakan unta-unta tersebut tidak bisa bertahan hidup setelah menempuh perjalanan berat dari tempat yang sejauh Sudan. Bahkan yang bertahan hidup pun harus mengalami perlakuan yang mengenaskan, termasuk kekurangan gizi, pemukulan dan bentuk-bentuk penyiksaan lainnya.
Sisi Gelap Pasar Unta Birqash di Mesir

9
Ada insentif dengan memperlakukan ternak lebih baik, kata Soliman, seorang penggembala unta asal Sudan. "Kami menjaga para unta agar tidak cedera atau luka," katanya. "Mereka bisa dijual dengan harga tinggi."