Sierra Leone telah mengakhiri larangan keluar rumah di seluruh negara itu yang bertujuan untuk menghentikan wabah Ebola.
Kementerian Kesehatan Minggu (21/9) mengatakan mereka telah mencapai 75 persen sasarannya mengunjungi 1,5 juta rumah.
Pemerintah sebelumnya memerintahkan ke-6 juta orang warga Sierra Leone untuk tinggal di rumah hari Jumat, Sabtu dan Minggu supaya tim-tim dapat pergi dari-rumah-ke-rumah, berusaha mencari pasien Ebola yang tersembunyi dan memberi pencerahan kepada lainnya mengenai cara menghindarkan penyakit maut itu.
Para pejabat mengatakan pencerahan akan diteruskan di perkampungan yang telah diketahui sebagai tempat-tempat munculnya wabah di seluruh negara itu.
Operasi itu tampaknya telah berjalan lancar, kecuali satu insiden Sabtu ketika kaum muda menyerang pekerja yang berusaha mengubur jenazah korban Ebola dekat ibukota Freetown. Para penyerang bubar setelah bala bantuan pasukan keamanan tiba untuk melindungi tim penguburan.
Ebola telah menginfeksi lebih dari 5.300 orang di Sierra Leone, Liberia dan Guinea tahun ini, dan menewaskan lebih dari 2.600.
Amerika Serikat telah menjanjikan US$175 juta untuk membantu memerangi wabah itu dan mengirim tiga ribu tentara ke kawasan itu untuk membangun rumah-sakit lapangan dan memberi bantuan logistik.