Seorang hakim Kanada, Kamis (23/1/2020), mengatakan akan mengumumkan keputusannya setelah ia mengakhiri fase pertama sidang ekstradisi yang akan memutuskan apakah eksekutif senior raksasa teknologi China, Huawei dikirim ke Amerika Serikat
Sidang minggu ini membahas masalah apakah tuduhan AS terhadap Meng Wanzhou, putri pendiri Huawei, juga merupakan tindak kejahatan di Kanada. Pengacaranya berpendapat kasus tersebut sebenarnya adalah mengenai sanksi AS terhadap Iran, bukan kasus penipuan. Mereka berpendapat, karena Kanada tidak memiliki sanksi serupa terhadap Iran, maka tidak terjadi penipuan.
Kanada menangkap eksekutif keuangan Huawei pada Desember 2018 di bandara Vancouver atas permintaan AS ketika ia berganti pesawat.
Departemen Kehakiman AS menuduh Huawei menggunakan perusahaan bayangan di Hong Kong untuk menjual peralatan kepada Iran yang melanggar sanksi AS. Departemen Kehakiman mengatakan Meng, yang berusia 47 tahun, melakukan penipuan dengan memberi informasi menyesatkan kepada bank HSBC terkait transaksi bisnis perusahaan di Iran.
Pengacara Departemen Kehakiman Kanada Robert Frater, Kamis (23/1/2020), kepada Ketua Mahkamah Agung Heather Holmes mengatakan inti dari kasus ini adalah penipuan dan dengan berbohong kepada bank, Meng menempatkan bank dalam risiko.[my/pp]
