Harga minyak naik sebanyak lebih dari 1 persen, Jumat (22/6/2018), di tengah upaya OPEC untuk mencapai kesepakatan menaikkan produksi minyak, Reuters melaporkan.
Harga minyak berjangka Brent melonjak $1,05 menjadi $74,10 per barel, sedangkan harga minyak berjangka Amerika naik sebanyak 80 sen menjadi $66,34 per barel.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak atau OPEC sedang bersidang di Wina, Austria, bersama negara-negara produsen minyak non-OPEC untuk membahas kebijakan produksi minyak.
Masih ada perbedaan pendapat mengenai hal ini. Arab Saudi dan Rusia ingin menaikkan produksi, namun beberapa anggota OPEC lainnya, termasuk Iran menentang hal itu.
Iran masih jadi batu sandungan untuk mencapai kesepakatan tersebut karena negara produsen minyak terbesar ketiga di OPEC itu menolak tekanan dari Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan produksi.
Namun tampaknya rencana kenaikan produksi OPEC akan berhasil karena Arab Saudi kelihatan sukses membujuk Iran.
“Sedang kami godok,” kata Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh kepada para wartawan setelah pertemuan degan Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih.
Para analis memperkirakan, OPEC akan menyetujui kenaikan produksi antara 500 ribu-600 ribu barel per hari (bph). Angka itu dipandang cukup membantu mengurangi ketatnya pasokan minyak di pasar, namun tidak akan menciptakan kelebihan pasokan.
“Penyimpangan di luar angka itu mungkin akan mengundang reaksi pasar,” kata Warren Patterson, pakar strategi komoditi di bank Belanda, ING, di Amsterdam. “Kebijakan yang lebih longgar akan mendorong harga Brent ke arah $70 per barel, sedangkan langkah-langkah yang lebih ketat akan mendorong harga ke arah $80 per barel.” [ft]