Bentrokan terjadi di Hamburg sewaktu Presiden Amerika Donald Trump tiba di kota pelabuhan di Jerman itu untuk mengikuti KTT G-20, kelompok 20 negara dengan ekonomi terkuat di dunia.
Setelah lawatan yang sukses di Polandia, pemimpin Amerika itu menghadapi skenario sulit di sana, yang mencakup pertemuan dengan para pemimpin China, Jerman, dan Rusia, serta sederet panjang isu-isu yang menimbulkan perdebatan.
Suasana di Hamburg jauh berbeda dengan sambutan bersemangat yang diterima Presiden Donald Trump di Polandia. Polisi yang menggunakan meriam air dan tongkat siap mengambil sikap tegas terhadap ribuan demonstran berhaluan kiri, yang berniat mengacaukan KTT G-20.
Menurut polisi, secara keseluruhan lebih dari 100 ribu demonstran diperkirakan hadir di Hamburg sehubungan dengan KTT G-20 di sana, sekitar 8.000 di antaranya dianggap anggota kelompok sayap kiri yang garang di Eropa.
Kota pelabuhan di bagian utara Jerman itu meningkatkan kehadiran polisi dengan tambahan petugas dari berbagai penjuru Jerman dan menyiapkan 20 ribu petugas untuk berpatroli di darat, laut dan udara.
Para demonstran telah berkemah selama berhari-hari, menunggu pemimpin Amerika itu.
Alma Wunder, salah seorang demonstran, mengatakan, "Apa pendapat saya mengenai hal ini? Oh, Donald Trump benar-benar simbolis dalam hal ini, bagaimana cara mengatasi krisis di dunia. Ia semacam simbol mengenai musuh kita.”
Hamburg secara historis merupakan pusat protes-protes kelompok sayap kiri dan anti-kapitalis, suatu simbol keterbukaan yang ingin diperlihatkan oleh Kanselir Jerman Angela Merkel pada waktu ia menjelaskan tentangannya terhadap proteksionisme.
"Saya pikir kita bersatu dalam kemauan untuk memperkuat hubungan multilateral pada KTT G-20, bahwa kita memerlukan suatu masyarakat yang terbuka, khususnya arus perdagangan yang terbuka,” jelasnya.
Beberapa jam sebelum kedatangan Trump di Hamburg, menteri luar negeri Jerman menyatakan keprihatinannya karena Trump mengeluhkan tentang menggelembungnya surplus perdagangan Jerman yang dapat mengarah pada perang dagang dengan Amerika.
Hamburg juga memberi Trump kesempatan untuk menyuarakan perhatiannya kepada Presiden China Xi Jinping mengenai isu-isu yang mudah menimbulkan perselisihan mengenai Korea Utara serta kebijakan dumping produk baja oleh China.
Bersama dengan para pemimpin negara-negara dengan perekonomian terkuat di dunia itu, ribuan demonstran anti-kapitalis telah berkumpul di kota tersebut. Polisi Jerman telah diperkuat untuk menghadapi kekerasan dan telah menyita ratusan senjata rakitan, termasuk di antaranya pelontar api (flamethrowers) dan pentung.
Dengan semua perbedaan pendapat yang akan timbul dalam KTT tersebut, serta isu-isu sulit dan kehadiran sederet pemimpin berwatak keras yang ambil bagian, pertemuan ini siap menghadapi situasi yang sangat emosional. [uh/ab]