Presiden terpilih Amerika Donald Trump menyerukan perluasan kemampuan nuklir Amerika, yang mungkin menandakan pembalikan dari usaha puluhan tahun untuk mengurangi peran senjata nuklir dalam program pertahanan negara.
Dalam pesan Twitter yang dipasang Kamis (22/12) sore, Trump mengemukakan bahwa "Amerika Serikat harus sangat memperkuat dan memperluas kemampuan nuklirnya sampai dunia memahami tentang bahayanya senjata nuklir."
Trump tidak menguraikan lebih lanjut, sehingga tim transisinya harus berusaha keras untuk menjelaskan apa yang dianggap sebagai pernyataan yang mengkhawatirkan presiden terpilih itu.
MSNBC melaporkan Jumat (23/12) pagi bahwa Trump mengatakan kepada jaringan itu "Biarkan itu menjadi lomba senjata. Kita akan mengungguli mereka dan hidup lebih lama dari mereka semua."
Juru bicara Trump, Sean Spicer kemudian mengatakan tidak akan ada perlombaan senjata "karena negara-negara lain akan menggunakan akal sehat mereka."
Juru bicara transisi Trump, Jason Miller mengatakan, Trump berbicara tentang perlunya untuk menjaga senjata nuklir jauh dari teroris dan para pemimpin dunia yang berbahaya.
"Presiden terpilih Trump mengacu pada ancaman proliferasi nuklir dan kebutuhan penting untuk mencegah senjata itu jatuh ke tangan teroris dan pemerintah-pemerintah yang tidak stabil, kata Miller. [sp/ii]