Serikat pekerja Persaudaraan Internasional Teamsters pada Rabu (18/9) menolak untuk mendukung Kamala Harris maupun Donald Trump sebagai presiden. Organisasi itu mengatakan bahwa tidak ada kandidat yang mendapat dukungan yang cukup dari serikat pekerja yang beranggotakan 1,3 juta orang tersebut.
“Sayangnya, tidak ada kandidat utama yang mampu membuat komitmen serius kepada serikat pekerja kami untuk memastikan kepentingan pekerja selalu didahulukan daripada Bisnis Besar,” kata Presiden Teamsters Sean M. O'Brien dalam sebuah pernyataan. “Kami meminta komitmen dari Trump dan Harris untuk tidak ikut campur dalam kampanye serikat pekerja yang penting atau industri inti Teamsters — dan untuk menghormati hak anggota kami untuk mogok — tetapi tidak dapat memperoleh janji tersebut.”
Wakil Presiden Harris pada Senin (16/9) bertemu dengan panel Teamsters, setelah lama mendekati buruh yang terorganisasi dan menjadikan dukungan untuk kelas menengah sebagai tujuan kebijakan utamanya. Trump juga bertemu dengan panel Teamsters dan bahkan mengundang O'Brien untuk berbicara di Konvensi Nasional Partai Republik, di mana pemimpin serikat pekerja itu mengecam keserakahan perusahaan.
Serikat Pekerja Teamsters mengatakan pada hari Rabu bahwa jajak pendapat internal anggotanya menunjukkan Trump memiliki keunggulan atas Harris.
Keputusan Serikat Pekerja Teamsters untuk tidak mendukung salah satu calon presiden itu muncul hanya beberapa minggu menjelang pemilihan umum tanggal 5 November, jauh lebih lambat daripada serikat pekerja besar lainnya seperti AFL-CIO dan Serikat Pekerja Otomotif Amerika Serikat yang telah memilih untuk mendukung Harris. [lt/ab]
Forum