Untuk kedua kali berturut-turut, langkah Serena Williams untuk mendapatkan gelar AS Terbuka yang ke tujuh kandas di semifinal, kali ini lewat kekalahan dari Karolina Pliskova, Kamis (9/9).
Kekalahan ini juga mengakhiri posisi nomor satu dunia yang telah lama digenggamnya.
Tahun lalu, Williams menjadi korban salah satu kekalahan tak terduga dalam sejarah tenis ketika ditundukkan Roberta Vinci.
Tahun ini, Pliskova, pemain nomor 10 dunia asal Ceko yang sebelum minggu ini tidak pernah mencapai putaran ketiga turnamen grand slam, membuat sejarah ketika ia melibas Williams di lapangan Stadion Arthur Ashe dalam satu jam 26 menit.
"Saya tidak mempercayainya. Sebetulnya saya percaya. Saya selalu yakin saya punya peluang mengalahkan siapa pun jika main bagus. Tapi ini sesuatu yang luar biasa," ujarnya dalam wawancara di pinggir lapangan.
"Serena seorang juara jadi tidak pernah mudah menghadapinya. Bisa kita lihat bahkan ketika ia ketinggalan ia masih berjuang, jadi mengalahkannya sangat sulit."
Setelah menjadi pemain nomor satu dunia selama 186 minggu berturut-turut, Williams, yang harus mencapai final untuk berpeluang mempertahankan peringkatnya, akan menyerahkan posisi itu kepada Angelique Kerber dari Jerman.
Williams menolak menyalahkan kelelahan sebagai faktor kekalahannya, dan menunjuk masalah lutut yang membatasi geraknya.
"Saya tidak lelah karena pertandingan kemarin. Saya telah mengalami masalah serius dengan lutut kiri saya. Saya tidak lelah. Kelelahan tidak ada hubungannya sama sekali dengan hal ini. Saya tidak bisa bergerak seperti yang saya inginkan," ujarnya. [hd]