Turki melancarkan serangan udara Selasa pagi (25/4) terhadap pemberontak Kurdi di Irak utara dan Suriah timur laut.
Sebuah pernyataan militer Turki mengatakan bahwa serangan tersebut dilancarkan untuk mencegah pemberontak, senjata, amunisi dan bahan peledak menyeberang perbatasan ke Turki.
Para pejabat Turki telah memperingatkan bahwa pemberontak dari Partai Pekerja Kurdistan atau PKK yang terlarang menggunakan wilayah tersebut sebagai tempat perlindungan, dan sering menghubungkan PKK dengan pejuang Kurdi lainnya yang tinggal di sana seperti Unit Perlindungan Rakyat atau YPG yang didukung oleh Amerika.
Kelompok HAM yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, yang memantau konflik di Suriah, mengatakan bahwa serangan udara hari Selasa (25/4) itu menewaskan sedikitnya 18 pejuang YPG dan awak media.
PKK telah memperjuangkan hak minoritas dan otonomi daerah yang lebih besar di Turki sejak 1984. Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 45.0000 orang. Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa menganggap PKK sebagai kelompok teroris.
Dalam dua tahun terakhir, pesawat tempur Turki sesekali melancarkan serangan di wilayah Kurdi, Irak utara dan di tenggara Turki.
Perang yang sedang berlangsung di Suriah juga menambah kekhawatiran Turki, karena pejuang Kurdi mengambil alih wilayah luas di Suriah utara dari militan ISIS.
Turki menanggapinya akhir tahun lalu dengan meluncurkan serangannya sendiri di Suriah, mendukung pemberontak Suriah yang kini menguasai bentangan wilayah di sepanjang perbatasan di antara daerah-daerah yang dikuasai oleh pasukan Kurdi. [lt]