Koalisi pimpinan Amerika yang menarget kelompok Negara Islam di Suriah dan Irak (ISIS) hari Kamis (30/11) mengatakan bahwa serangan udara telah menewaskan 801 warga sipil sejak akhir 2014.
Angka tersebut muncul dalam pernyataan bulanan terbaru koalisi tentang penyelidikannya terhadap laporan-laporan tentang kemungkinan jatuhnya korban sipil akibat serangan udara tersebut.
Pada bulan Oktober, pasukan koalisi mengatakan pihaknya menyelidiki 64 laporan, dan dari jumlah itu, kelima di antaranya dianggap kredibel dan menyebabkan kematian 15 orang. Sebanyak 695 laporan lainnya masih terbuka untuk diselidiki.
“Kami terus bertanggung jawab atas tindakan yang mungkin menyebabkan cedera atau kematian yang tidak disengaja bagi warga sipil,” kata pernyataan tersebut. “Kami menangani semua laporan tentang jatuhnya korban sipil secara serius dan menanggapi semua laporan semaksimal mungkin.”
Kelompok-kelompok luar mengatakan kampanye pengeboman yang dimulai pada Agustus 2014 di Irak dan sebulan kemudian di Suriah itu telah menewaskan lebih banyak warga sipil daripada yang dilaporkan koalisi.
Kelompok pengawas Airwars memperkirakan bahwa hingga akhir Oktober lalu, serangan udara koalisi menewaskan sedikitnya 5.961 warga sipil, dan jumlah itu bisa mencapai 9.000 orang. Angka itu termasuk setidaknya 1.504 kematian di Irak dan 3.487 di Suriah. [lt]