Pihak berwenang mengatakan, sedikitnya 20 orang lainnya terluka dan jumlah korban kemungkinan naik.
Rumah sakit itu dikelola oleh kelompok bantuan medis Dokter Tanpa Tapal Batas atau MSF.
Secara terpisah, MSF mengatakan, serangan udara pada hari Senin itu menghantam apa yang disebutnya sebagai sebuah sekolah di provinsi Saada, menewaskan 10 orang dan melukai 28 lainnya. MSF mengatakan para korban berusia antara 8 sampai 15 tahun.
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon mengutuk serangan udara itu.
"Sekretaris Jenderal dengan marah mengatakan, warga sipil, termasuk anak-anak, terus menjadi korban meningkatnya pertempuran dan operasi militer di Yaman," kata juru bicara Ban dalam sebuah pernyataan hari Senin. Ia juga menyerukan diadakannya penyelidikan cepat.
Seorang juru bicara koalisi mengatakan, pemboman itu menarget
tempat pelatihan yang dikelola oleh kelompok Houthi yang dominan di Yaman.
Koalisi pimpinan Arab Saudi mulai melancarkan serangan udara pada bulan Maret 2015 untuk mendukung Presiden Yaman Abdu Rabu Mansour Hadi, yang pemerintahnya telah diusir dari ibukota oleh pemberontak Houthi.
Kelompok-kelompok HAM menyalahkan kedua pihak dalam konflik melakukan pelanggaran, dan gagal melindungi warga sipil. Upaya perdamaian yang dipimpin PBB juga tidak berhasil untuk mengakhiri pertempuran. [ps/ii]