Para pejabat setempat di Afghanistan mengatakan serangan udara Amerika secara tidak sengaja menewaskan tujuh sandera di tempat persembunyian Taliban di provinsi Kunduz, Afghanistan utara.
Beberapa anggota Taliban juga tewas dalam serangan udara hari Minggu itu, seperti dikatakan oleh pejabat-pejabat itu kepada VOA Seksi Afghanistan. Penduduk setempat mengukuhkan terjadinya kematian tersebut kepada VOA.
Mayat para sandera yang tewas, yang diyakini mantan anggota militer Afghanistan, dibawa ke sebuah rumah sakit di Kota Kunduz hari Senin.
Seorang pejabat Pentagon mengatakan kepada VOA bahwa pejabat Amerika menyadari adanya tuduhan korban sipil itu, tetapi belum memiliki rincian tambahan.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan seorang komandan utama Taliban tewas bersama enam anak buahnya dalam serangan udara tetapi tidak menyebutkan adanya kematian warga sipil dalam serangan tersebut.
Tiga minggu lalu Taliban menculik puluhan penumpang bus di dekat Kunduz namun kemudian membebaskan sebagian besar di antara mereka.
Serangan udara yang diduga dilakukan oleh Amerika itu terjadi beberapa minggu setelah Presiden Amerika Barack Obama memberi para komandan militer kebebasan lebih besar untuk menggunakan serangan udara terhadap sasaran-sasaran Taliban dalam upaya mendukung pasukan Afghanistan.
Sekitar 10.000 tentara Amerika masih berada di Afghanistan, hampir 15 tahun dalam perang pimpinan Amerika di sana. Rencana Obama untuk mengurangi jumlah itu menjadi 5.500 pada akhir tahun ini telah diperumit oleh pemberontakan baru Taliban. [lt]