Para pejabat di bagian barat Rusia pada Senin (27/5) mengatakan drone-drone Ukraina menghantam sebuah pom bensin, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai tiga lainnya.
Gubernur Oryol, Andrey Klychkov, mengatakan serangan itu terjadi di kota Livny.
Kementerian Pertahanan Rusia Senin mengatakan pertahanan udaranya menghancurkan enam drone Ukraina di Oryol, empat di Krasnodar, satu di Belgorod dan satu lagi di Bryansk.
Gubernur Krasnodar Veniamin Kondratyev melaporkan tentang kerusakan sebuah bangunan dan kebakaran akibat reruntuhan drone yang jatuh di dua desa di wilayahnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Minggu malam mengatakan bahwa kutukan internasional atas serangan Rusia terhadap Kharkiv perlu memberi “konsekuensi yang adil,” termasuk memperlengkapi Ukraina dengan pertahanan udara yang memadai untuk melindungi kota-kotanya.
Zelenskyy juga meminta mitra-mitra Ukraina agar “mendukung perlindungan preventif terhadap teroris Rusia,” mengacu pada kebijakan dari negara-negara seperti AS yang melarang Ukraina menggunakan senjata yang diberikan AS untuk menyerang target-target di dalam wilayah Rusia.
“Perlindungan semacam itu perlu diberikan dalam menghadapi teroris mana pun yang akan diserang dan dihancurkan sebelum mereka mulai menghancurkan kehidupan,” kata Zelenskyy. “Kami dapat melihat setiap titik di mana tentara Rusia dipusatkan. Kami tahu semua daerah dari mana rudal-rudal Rusia diluncurkan dan pesawat tempur diterbangkan.”
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan kepada VOA pekan lalu bahwa AS tidak “mengizinkan serangan semacam itu di luar perbatasan Ukraina.” Tetapi, lanjutnya. Ukrainalah yang membuat keputusan sendiri mengenai senjata yang disediakan oleh pihak lain.
“Ukraina adalah negara berdaulat, dan mereka harus membuat keputusan sendiri ketika menggunakan senjata yang mereka peroleh dari tempat lain atau yang mereka buat atau produksi sendiri, seperti beberapa drone yang mereka produksi, yang Anda lihat telah mereka gunakan,” kata Miller.
Zelenskyy juga pada Minggu mengimbau Presiden AS Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping agar menghadiri pertemuan puncaknya di Swiss bulan depan sementara Ukraina berjuang untuk menghadang serangan tanpa henti oleh Rusia dalam invasinya selama 27 bulan ini.
Menanggapi permohonan Zelenskyy yang dikemukakan melalui video itu, seorang pejabat AS hari Minggu mengatakan bahwa AS akan berpartisipasi dalam KTT perdamaian tetapi menolak mengatakan siapa atau pejabat setingkat apa yang akan hadir.
Ukraina berharap pertemuan puncak itu akan menambah tekanan terhadap Rusia agar menarik mundur pasukannya dari perbatasan Ukraina yang diakui internasional, suatu tuntutan yang dianggap Rusia sebagai hal yang tidak dapat dilakukan dalam perundingan.
Pekan lalu, sumber-sumber Rusia memberitahu Reuters bahwa presiden Rusia Vladimir Putin siap mengakhiri perang di Ukraina dengan perundingan gencatan senjata yang mengakui batas-batas medan tempur yang sekarang ini.
Rusia telah menyatakan pihaknya melihat pertemuan puncak itu tidak ada gunanya karena Moskow tidak akan berpartisipasi. Zelenskyy pada Minggu mengatakan bahwa lebih dari 80 negara akan menghadiri pertemuan itu. [uh/ab]
Forum