Tautan-tautan Akses

Serangan Drone AS di Afghanistan Tewaskan Militan Pakistan


Drone MQ-9 milik militer AS di pangkalan udara Kandahar, Afghanistan, 23 Januari 2018. (Foto: dok).
Drone MQ-9 milik militer AS di pangkalan udara Kandahar, Afghanistan, 23 Januari 2018. (Foto: dok).

Serangan udara yang diduga dilakukan Amerika di Afghanistan Timurlaut telah menghancurkan pusat pelatihan serangan bom bunuh diri yang dikelola Taliban Pakistan, menewaskan lebih dari 20 militan.

Para pejabat Afghanistan mengukuhkan dan melansir beberapa rincian serangan itu, Kamis (8/3), sehari setelah serangan itu di provinsi Kunar yang berbatasan dengan Pakistan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Dawlat Waziri mengatakan serangan udara di kawasan pegunungan Shaltan yang terpencil itu dilancarkan secara terpadu dengan pasukan militer Afghanistan dan menewaskan lebih dari 15 “teroris”.

Baca juga: Wakil Pemimpin Taliban Pakistan Tewas oleh Drone AS

Tetapi ia tidak menyatakan apakah drone atau jet-jet tempur Amerika yang menggempur perkampungan militan itu.

Juru bicara NATO di Kabul, Kapten Tom Greshback mengatakan tidak mengetahui laporan tersebut dan tidak memiliki informasi tambahan untuk itu.

Sumber-sumber intelijen Pakistan juga telah mengukuhkan serangan. Mereka mengatakan misil-misil yang ditembakkan dari sebuah drone Amerika menghantam sebuah fasilitas di mana para anggota kelompok ekstremis Tehrik-e-Taliban Pakistan, TTP, umum dikenal sebagai Taliban Pakistan, mendapat pelatihan mengenai serangan bom bunuh diri.

Dua pria yang diborgol, yang menurut polisi termasuk dalam kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan [TTP], ditunjukkan dalam konferensi pers di Departemen Investigasi Kejahatan setelah ditangkap di Karachi, Januari 2013. (Foto: dok).
Dua pria yang diborgol, yang menurut polisi termasuk dalam kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan [TTP], ditunjukkan dalam konferensi pers di Departemen Investigasi Kejahatan setelah ditangkap di Karachi, Januari 2013. (Foto: dok).

Sumber-sumber Pakistan menyatakan 21 orang tewas dalam serangan itu dan melansir nama-nama mereka. Pelatih utama di kamp tersebut, Qari Yasin, dan putera pemimpin TTP yang menjadi buronan, Mullah Fazlullah, termasuk dalam daftar itu bersama-sama dengan seorang komandan militan penting lainnya.

Fazlullah juga kerap mengunjungi kamp pelatihan itu, tetapi tidak diketahui apakah ia ada di sana sewaktu serangan drone itu terjadi.

Media Pakistan mengutip sumber TTP yang mengatakan calon-calon pelaku serangan bom bunuh diri sedang menjalani pelatihan rutin sewaktu lima misil yang ditembakkan dari sebuah pesawat tak berawak Amerika menghantam tempat itu, menyebabkan pukulan menghancurkan bagi kelompok militan tersebut. [uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG