Para pejabat Pakistan mengatakan, serangan militan hari Minggu (15/5) di barat laut negara itu menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk anggota pasukan keamanan, anak-anak dan anggota kelompok minoritas Sikh. Serangan paling mematikan terjadi di Waziristan Utara, sebuah distrik yang bergolak di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, menewaskan tiga tentara dan tiga anak berusia antara 4 sampai 11 tahun, menurut sebuah pernyataan militer.
Distrik Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan itu merupakan pusat kelompok teroris hingga kini.
“Badan intelijen sedang menyelidiki tentang pelaku bom bunuh diri dan siapa yang mengendalikannya,” kata urusan media pihak militer, Hubungan Masyarakat Antar Layanan.
Secara terpisah, polisi dan saksi mata mengatakan bahwa orang-orang bersenjata tak dikenal menembak mati dua penjaga toko Sikh dalam insiden tembak-lari di ibu kota provinsi, Peshawar.
Para penyerang itu berhasil melarikan diri. Tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas kedua serangan itu . Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif dalam sebuah pernyataan mengutuk kekerasan militan itu.
Kelompok ISIS sebelumnya mengklaim serangan terhadap masyarakat minoritas Sikh. Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) yang dilarang, yang dikenal sebagai Taliban Pakistan, secara rutin mengklaim serangan terhadap pasukan keamanan di distrik Waziristan dan di tempat lain negara itu.
Pakistan dan Amerika mencatat TTP sebagai organisasi teroris. Serangan TTP meningkat di Pakistan sejak Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus lalu. [ps/jm]