Seorang perwira polisi Suriah tewas dan empat orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan bom mobil di sebuah kantor polisi di Damaskus pada Rabu (10/5). Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Suriah mengatakan sebuah mobil meledak di kantor polisi Barzeh di bagian utara ibu kota itu, menewaskan seorang letnan kolonel dan melukai empat lainnya. Dalam sebuah pernyataan yang dilengkapi foto mobil yang hancur dan terbakar, pihak kementerian mengatakan bahwa “investigasi sedang berlangsung untuk mengetahui penyebab insiden itu.”
Dalam pernyataan di Telegram, kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Serangan itu merupakan serangan jihadis yang langka di Damaskus, yang umumnya terhindar dari kekerasan semacam itu dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak pasukan pemerintah merebut kembali benteng pemberontak terakhir di dekat Damaskus pada tahun 2018.
Namun menurut Kelompok Pemantau HAM Suriah yang berkantor di Inggris, insiden keamanan, termasuk ledakan yang menarget kendaraan militer atau sipil, terjadi sesekali di Damaskus. Terkadang, serangan itu merupakan bagian dari perselisihan pribadi atau penyelesaian masalah di negara itu, di mana situasi keamanan memburuk pasca perang saudara selama 12 tahun terakhir.
Serangan bom terhadap bus tentara di dekat Damaskus pada Oktober 2022 menewaskan sedikitnya 24 tentara. Kelompok Pemantau HAM Suriah mengaitkan serangan itu dengan sel-sel ISIS.
Kekhalifahan kelompok ISIS pernah menguasai sebagian wilayah Suriah dan Irak, dan akhirnya wilayah kekuasaan mereka menyusut hingga hanya tersisa di bagian timur Suriah pada awal tahun 2019.
Konflik di Suriah telah menewaskan lebih dari 500.000 orang, menelantarkan jutaan orang lainnya dan menghancurkan infrastruktur serta industri di negara itu.
Meskipun situasi di garis depan kini tenang, sebagian besar wilayah utara negara itu tetap berada di luar kendali pemerintah. [em/jm]
Forum