Tautan-tautan Akses

Serangan Bom Mobil di Barat Laut Pakistan Tewaskan 12 Orang 


Para petugas tanggap darurat dan relawan membantu korban ledakan bom yang tiba di sebuah rumah sakit di Bannu, Pakistan, pada 4 Maret 2025. (Foto: AP/Ehsan Ullah Khan)
Para petugas tanggap darurat dan relawan membantu korban ledakan bom yang tiba di sebuah rumah sakit di Bannu, Pakistan, pada 4 Maret 2025. (Foto: AP/Ehsan Ullah Khan)

Setidaknya 12 warga sipil tewas, termasuk tiga anak-anak, dan puluhan terluka pada Selasa (4/3) petang setelah dua kendaraan bermuatan bahan peledak diledakkan di kompleks angkatan bersenjata di Pakistan barat laut, kata para pejabat. Serangan tersebut dengan segera diklaim oleh sebuah kelompok militan.

Ledakan besar dan diikuti baku tembak itu terjadi ketika matahari tenggelam, ketika warga berbuka puasa di bulan suci Ramadan.

Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengecam “para teroris pengecut yang menarget warga sipil tidak bersalah di tengah bulan Ramadan” dan “tidak pantas untuk diampuni”.

Serangan itu terjadi di Bannu, sebuah distrik di provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang bergolak di Pakistan yang terletak berdekatan dengan wilayah-wilayah kesukuan yang sebelumnya memiliki pemerintahan sendiri di negara tersebut.

Seorang pejabat keamanan, berbicara secara anonim, mengatakan kepada AFP pada malam harinya bahwa jumlah korban meninggal telah meningkat menjadi 12, termasuk tiga anak-anak dan dua perempuan, dengan 32 orang terluka.

Seorang pejabat intelijen sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa 12 anggota kelompok militan telah berupaya menyerbu kompleks tersebut setelah ledakan bom bunuh diri, dan enam penyerang berhasil ditembak mati.

“Ledakan itu menciptakan dua lubang sedalam 60 sentimeter, dan karena intensitasnya, setidaknya delapan rumah di wilayah itu telah rusak,” kata seorang petugas polisi.

Serangan itu diklaim oleh sebuah faksi dari kelompok bersenjata Hafiz Gul Bahadur, yang secara aktif mendukung Taliban di Afghanistan dalam perang mereka melawan koalisi NATO pimpinan AS sejak 2001.

“Para pejuang kami memiliki akses ke target penting dan mengambil alih kendali,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan tanpa memberikan rincian lebih jauh.

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari mengutuk serangan itu dalam sebuah pernyataan dan menyebutnya “keji”, dia juga mengatakan bahwa “seluruh bangsa menolak tindakan hina semacam itu”.

Gumpalan asap abu-abu membubung ke angkasa setelah dua ledakan itu, sementara baku tembak berlanjut, dengan tembakan terdengar dari kejauhan di kawasan itu.

“Kekuatan dari ledakan itu melemparkan saya beberapa meter. Ledakan itu begitu besar hingga menimbulkan kerusakan yang besar di lingkungan saya,” kata Nadir Ali Shah, seorang warga setempat berusia 40 tahun kepada AFP di rumah sakit, ketika dia dirawat karena luka-luka di kepala dan kaki.

“Itu adalah adegan kehancuran seperti kiamat,” tambahnya.

Serangan itu terjadi beberapa hari setelah seorang pelaku bom bunuh diri beraksi dan menewaskan enam orang di sebuah sekolah keagamaan Islam di Pakistan, yang siswanya adalah para pemimpin kunci Taliban di provinsi tersebut.

Serangan-serangan serupa telah meningkat di Pakistan sehak otoritas Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada Agustus 2021.

Hafiz Gul Bahadur melakukan serangan yang lain pada kompleks yang sama pada Juli lalu, meledakkan sebuah kendaraan yang memuat bahan peledak ke dinding luar kompleks itu, dan menewaskan delapan tantara Pakistan.

Tahun lalu adalah yang paling mematikan selama satu dekade di Pakistan, yang menjadi rumah bagi 250 juta orang, dengan lonjakan serangan-serangan yang menewaskan lebih dari 1.600 orang, menurut Lembaga analisis yang berbasis di Islamabad, the Center for Research and Security Studies.

Kekerasan ini secara umum terbatas terjadi di kawasan perbatasan negara itu dengan Afghanistan.

Pakistan menuduh pemerintah Afghanistan gagal membasmi militan yang berlindung di wilayah negara itu ketika mereka mempersiapkan diri untuk melakukan serangan ke Pakistan, sebuah tuduhan yang dibantah oleh pemerintah Taliban. [ns/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG