Dua serangan bom di kota Idlib, Suriah, menewaskan sedikitnya 13 orang, umumnya warga sipil, demikian dikatakan Syrian Observatory for Human Rights hari Senin (18/2).
Menurut pemantau hak asasi yang berbasis di Inggris itu, ledakan di kawasan Qusour pada jam sibuk hari Senin itu juga melukai 25 orang. Perangkat peledak pertama dipasang di bawah mobil yang diparkir, dan yang kedua meledak ketika ambulans tiba di tempat kejadian, ujar pemantau itu.
Wilayah barat laut Idlib adalah bagian utama yang tersisa di Suriah di luar kendali rezim Presiden Bashar al-Assad. Hayat Tahrir al-Sham yang terkait Al-Qaida menguasai wilayah itu sejak bulan lalu kelompok itu mengalahkan faksi-faksi yang lebih kecil yang didukung Turki.
Pekan lalu, para pemimpin Rusia, Iran dan Turki bertemu di tempat peristirahatan Sochi di Laut Hitam, Rusia, untuk membahas konflik Suriah untuk pertama kali sejak Amerika mengumumkan penarikan pasukannya.
Rusia ingin membantu Assad mempertahankan kekuasaan, sementara Turki mendorong pemimpin yang sudah lama berkuasa itu mengundurkan diri.
Perang itu, yang kini dalam tahun kedelapan, telah menewaskan lebih dari 360 ribu orang. (ka)