Tautan-tautan Akses

Seperti Apa Ruang Kantor Pascapandemi Covid-19?


Meskipun mayoritas kantor di AS tetap kosong karena masih banyak yang bekerja dari rumah, para arsitek kini sibuk mengembangkan standar baru mengenai ruang kantor. (Foto: VOA Video/screengrab)
Meskipun mayoritas kantor di AS tetap kosong karena masih banyak yang bekerja dari rumah, para arsitek kini sibuk mengembangkan standar baru mengenai ruang kantor. (Foto: VOA Video/screengrab)

Infografis, pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk, lampu-lampu inframerah serta elevator yang dioperasikan dengan aplikasi ponsel. Mungkin itu pemandangan di perkantoran setelah pandemi Covid-19 berakhir. Para pakar menyatakan ruang kantor akan berubah dramatis pada masa itu. Dan meskipun mayoritas kantor di AS tetap kosong karena masih banyak yang bekerja dari rumah, para arsitek kini sibuk mengembangkan standar baru mengenai ruang kantor.

Pengembang real estat JBG Smith sedang membangun kantor pusat Amazon yang disebut HQ2 di kawasan Northern Virginia. Pengembang itu baru-baru ini mempresentasikan rencananya mengenai bagaimana para karyawan AS kembali bekerja di kantor dengan aman.

David Ritchey, wakil presiden JBG Smith. (Foto: videograb)
David Ritchey, wakil presiden JBG Smith. (Foto: videograb)

David Ritchey, wakil presiden JBG Smith mengatakan, "Jika Anda melihat rencana kami, ini sengaja disusun menurut sekuensnya. Jadi kita mulai pada sekuens kedatangan dan beragam hal berbeda dalam desain lobi kami. Semua petunjuk kami tambahkan."

Yang paling diperhatikan para pakar adalah ruang publik yang luas. Setiap hari, ratusan orang menekan tombol elevator, memegang gagang pintu di ruang-ruang utama kantor. Aplikasi-aplikasi ponsel khusus untuk karyawan akan memungkinkan mereka mengoperasikan elevator tanpa menyentuhnya.

Seperti Apa Ruang Kantor Pascapandemi Covid-19?
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:33 0:00

Andrew Bennett dari American Institute of Architects mengemukakan, "Akan ada perubahan permanen, bukan? Sebagian hal penting yang kami jajaki adalah apa yang kami sebut sebagai titik-titik sentuh bangunan. Ini jelas hal-hal seperti pintu masuk, elevator, WC dan kamar mandi. Dan karena itu, semua yang kami jajaki sekarang ini adalah dalam upaya meminimalkan sentuhan."

Sebelum pandemi, pengembang ingin membuat sebanyak mungkin tempat kerja di satu kantor. Tetapi dengan realitas baru, prioritasnya berubah. Para karyawan mungkin akan didorong untuk lebih banyak keluar kantor.

Penataan Ulang Ruang Kantor Pasca-COVID
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:52 0:00

Andrew Bennett menambahkan, "Salah satu kecenderungan besar dalam desain kantor pasca-Covid-19 adalah ini benar-benar sedang akan menuju ke sana, lebih banyak ruang di luar kantor! Para pengembang dulu tidak ingin mengeluarkan banyak uang untuk ruang di luar gedung karena persepsi ini ruang yang tidak digunakan, khususnya di Texas yang suhunya 39 derajat pada musim panas.”

Para pakar real estat menyatakan permintaan akan ruang kantor dapat berkurang signifikan setelah pandemi, karena banyak orang akan terus bekerja dari rumah dan ruang-ruang kantor yang ada sekarang ini mungkin perlu ditata penggunaannya.

CEO Twitter, Jack Dorsey di New Delhi, India, 12 November 2018. (Foto: dok).
CEO Twitter, Jack Dorsey di New Delhi, India, 12 November 2018. (Foto: dok).

CEO Twitter Jack Dorsey telah mengumumkan bahwa semua stafnya dapat bekerja dari rumah tanpa batas, meskipun pandemi telah berakhir. Perusahaan teknologi raksasa lainnya seperti Microsoft dan Zillow diperkirakan akan menyusul.

Perubahan ruang kantor juga akan mendorong perubahan di perumahan. Selama pandemi ini, banyak orang harus bekerja di kamar tidur atau dapur mereka. Tetapi dalam waktu dekat, para pengembang akan mulai mendesain apartemen dan rumah dengan ruang kerja wajib. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG