Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menekankan bahwa Inggris tidak mengakhiri lockdown atau karantina wilayah, melainkan hanya memodifikasi berbagai upaya ketat yang telah diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu (10/5) dari kediaman resminya di London, Johnson mengumumkan tiga tahap tentatif guna membuka kembali negara itu.
Pada tahap 1, yang dimulai Senin (11/5), orang-orang yang tidak bisa bekerja dari rumah, seperti pekerja konstruksi atau manufaktur, bisa mulai bekerja kembali, tapi dengan cara aman. Itu artinya, katanya, bahwa orang-orang sebaiknya menghindari transportasi umum dan pergi bekerja naik mobil, sepeda atau berjalan kaki.
Johnson mengatakan pemerintah telah mengeluarkan panduan kepada para perusahaan mengenai bagaimana membuat tempat kerja aman, termasuk bagi para pekerja transportasi umum. Upaya-upaya itu akan membatasi kapasitas transportasi umum.
Mulai Rabu (13/5), Johnson mengatakan orang-orang akan didorong untuk keluar rumah dan berjemur atau berolahraga. Mereka boleh menyetir keluar kota atau bahkan berolahraga secara kelompok, tapi hanya dengan para anggota keluarga mereka sendiri.
"Anda harus mematuhi peraturan pembatasan sosial dan untuk menegakkan aturan itu, kami akan menaikkan denda bagi sebagian kecil warga yang melanggarnya," katanya.
Johnson adalah satu-satunya pemimpin dunia yang pernah dirawat inap karena Covid-19, termasuk menghabiskan beberapa waktu di ruang perawatan intensif. [vm/pp]