Polisi Selandia Baru mengatakan mereka melakukan penyelidikan sehubungan dengan letusan gunung berapi di Pulau Putih, Selandia Baru yang menewaskan enam wisatawan Senin (9/12).
Wakil Komisaris John Tims mengatakan kepada para wartawan, Selasa pagi (10/12) bahwa penyelidikan itu bersifat kriminal, tetapi polisi kemudian mengeluarkan pernyataan yang merevisi pengumuman Tims tersebut. Investigasi polisi sedang dilakukan bersama dengan penyelidikan oleh regulator keselamatan Selandia Baru.
Badan pemantauan seismik negara itu GeoNet menaikkan tingkat siaga gunung berapi bulan lalu ke tingkat dua pada skala lima tingkat yang memantau kemungkinan erupsi. Selain itu, gambar-gambar yang diambil oleh kamera GeoNet menunjukkan sekelompok turis berjalan di lantai kawah beberapa saat sebelum letusan.
Di samping lima orang yang dikukuhkan tewas, delapan orang lagi belum ditemukan dan diperkirakan tewas, dan sedikitnya 31 lainnya terluka. Kepala petugas medis Selandia Baru Pete Watson mengatakan sedikitnya 27 orang yang selamat dirawat karena luka bakar pada lebih dari 71 persen tubuh mereka.
Pihak berwenang mengatakan sekitar 47 orang sedang melakukan tur keliling pulau itu pada saat terjadi letusan, termasuk 24 warga Australia, selebihnya dari Amerika Serikat, Inggris, Jerman, China, Malaysia, dan Selandia Baru. Beberapa korban adalah penumpang dari kapal pesiar yang dioperasikan oleh Royal Caribbean.
Kondisi saat ini di Pulau Putih tidak memungkinkan bagi kru penyelamat kembali ke pulau itu untuk mencari para korban yang mungkin selamat. GeoNet mengatakan masih ada kemungkinan 50 persen akan terjadi letusan lagi dalam sehari berikutnya. [lt/ab]