Panel para pebisnis setuju perekonomian dunia mulai menunjukkan tanda-tanda positif dan banyak peluang bagi pertumbuhan ekonomi. Pimpinan Eksekutif dan sekaligus kepala Dewan Direktur perusahaan Dupont Ellen Kullman mengatakan kepercayaan kembali pulih di kalangan pebisnis di Amerika.
Kullman mengatakan, “Selagi kita menyambut tahun 2011, ada rasa optimistis bagi industri otomotif di Amerika. Industri itu akan tumbuh, di bawah 10 persen. Ada nada optimistis mengenai kemampuan menghasilkan produk-produk mendatang yang menggunakan energi alternatif dan teknologi baru di mana penemuan-penemuan ilmiah benar-benar mengubah cara produksi. Pada akhirnya, Amerika akan mampu mengatasi masalah pengangguran.”
Tetapi, Kullman tidak terlalu prihatin dengan tingkat pengangguran yang terus menerus tinggi di Amerika. Ia mengatakan adalah hal lumrah bila pengangguran terjadi ketika negara baru keluar dari resesi.
Pimpinan eksektif Nestle di Swiss, Paul Buicke, mengatakan kondisi pengangguran tidaklah sesuram seperti yang terlihat di negara-negara Barat. Ia mengatakan banyak lapangan pekerjaan mulai terbuka di seluruh dunia dan ini terkait dengan pertumbuhan di negara-negara industri baru.
Menurut Buicke, “Delapan puluh persen penduduk dunia akan menghadapi hari-hari cerah pada masa mendatang. Apa yang saya lihat adalah negara-negara industri baru bermunculan. Negara-negara tersebut merupakan bagian dari apa yang sedang terjadi sekarang. Apa yang kita lihat ini positif. Mereka punya pasar domestik yang kuat. Mereka punya masa depan yang cerah. Jadi, ada sesuatu yang mendasar yang berubah saat ini di dunia.”
Direktur Pelaksana sekaligus Pimpinan Eksekutif Bank ICICI di India, Chandra Kochhar, mengatakan para pebisnis harus optimistis dan mencari peluang-peluang baru. Pada saat bersamaan, ia mengatakan para pebisnis harus melihat kepada kenyataan dan tahu mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada.
Kochhar mengatakan, “Kita menemukan penggerak-penggerak pertumbuhan mendatang di banyak negara dan seluruh dunia. Tetapi, pada saat bersamaan, kita harus siap menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Menurut saya, apa yang harus kita sadari adalah saat ini ketika dunia bergerak semakin cepat dan lebih saling terkait, dampak tantangan yang dihadapi juga lebih besar.”
Kocchar mengatakan negara-negara maju akan menghadapi tantangan dalam bentuk pengangguran dan hutang luar negeri. Sebaliknya, katanya, negara-negara industri baru akan harus mengatasi isu-isu seperti inflasi dan kelangkaan pangan.
Karena dunia saling terkait, ujarnya, segala sesuatu yang terjadi dengan harga bahan bakar di negara-negara maju akan berdampak pada negara-negara berkembang. Ia mengatakan pertumbuhan yang terjadi di satu bagian dunia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di lain tempat.