Tautan-tautan Akses

Sektor Bisnis Afghanistan Terus Ekspansi Pasca 2014


Hasil panen diangkut ke truk Afghanistan untuk dibawa ke Pakistan. (VOA/Bethany Matta)
Hasil panen diangkut ke truk Afghanistan untuk dibawa ke Pakistan. (VOA/Bethany Matta)

Meski khawatir dengan situasi keamanan pasca penarikan pasukan internasional dari Afghanistan pada 2014, beberapa bisnis berencana berekspansi.

Bahkan untuk warga Afghanistan yang tidak merasa khawatir dengan situasi keamanan saat pasukan asing mundur pada 2014, periode itu menciptakan kegelisahan untuk bisnis dan ekonomi.
Ekonomi Afghanistan tumbuh sekitar 11 persen tahun lalu, namun penurunan bantuan militer dan sipil serta situasi keamanan yang tidak pasti membuat beberapa investor khawatir.
Abass, seorang pemilik toko, mengatakan, "Saat orang mengatakan 2014 akan menjadi tahun yang berbahaya, menurut saya, tidak akan terjadi apa-apa. Tapi 2014 akan berdampak pada perdagangan dan bisnis."

Meski khawatir dengan situasi kemanan dan kemampuan pemerintah, banyak perusahaan yang berencana berekspansi, seperti Coca Cola, dengan produk jus Minute Maid.

Perusahaan tersebut ingin menanamkan jutaan dollar lagi untuk meningkatkan kapasitas, namun menghadapi masalah lahan. Pabrik dan tempat parkir sudah dipakai untuk tempat penyimpanan.
Maskapai penerbangan East Horizon juga menghadapi kesulitan dalam berinvestasi. Dibuka hanya empat bulan yang lalu, ia sudah memiliki tujuh jalur penerbangan.

Penerbangan ke Barniyan, yang sulit dijangkau lewat darat karena tidak aman, biasanya penuh. Dalam satu bulan, maskapai itu akan menambah dua pesawat lagi dan rute tambahan.

Kepala eksekutif dan kapten penerbangan East Horizon, Jahed Azimi, mengatakan Afghanistan memerlukan pesawat untuk menjangkau provinsi-provinsi terpencil untuk menciptakan peluang dan pertumbuhan bisnis.
"Kami melihat akan ada potensi, karena jalan darat tidak mudah. Namun, dewan direksi dan saya sendiri telah memutuskan bahwa masyarakat Afghan harus mandiri dan melakukan pekerjaan mereka sendiri," ujarnya.
Lebih dari satu dekade bantuan luar negeri menghasilkan jejak rekam yang berlainan di Afghanistan, dimana keamanan dasar masih menjadi kekhawatiran besar.

Namun konsultan periklanan Mustafa Mirza mengatakan ada pasar yang kaya dan berkembang untuk beberapa barang konsumsi yang tidak ada beberapa tahun lalu.

"Tidak ada konsep makanan kucing dua atau tiga tahun lalu. Tapi sekarang di supermarket di Kabul, rak-rak makanan kucing penuh dan ada banyka persediaan untuk produk makanan berkualitas," ujarnya.

Makanan kucing, minuman berenergi, Internet 3G -- semua produk yang dipaparkan untuk warga Afghan dalam 10 tahun terakhir sepertinya tidak akan hilang saat pasukan asing pergi. Panen yang baik tahun ini berarti para konsumen memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan dalam beberapa bulan ke depan.
Jadi, meskipun beberapa perusahaan dan organisasi mengurangi investasinya atau malah menghapus sama sekali, yang lainnya mengambil risiko dalam ekonomi di Afghanistan. (VOA/Bethany Matta)

Recommended

XS
SM
MD
LG