Sekjen PBB Antonio Guterres telah mengusulkan suatu “jalan ke depan” bagi Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Guterres menguraikan proposalnya dalam sepucuk surat kepada presiden Rusia itu mengenai “perbaikan, perpanjangan dan perluasan” kesepakatan biji-bijian yang akan memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina secara aman dari Laut Hitam, kata juru bicara PBB hari Senin (24/4), setelah Guterres dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bertemu di New York.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova Senin mengatakan bahwa kesepakatan antara Moskow dan PBB mengenai ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia tidak dipenuhi dan ada “banyak rincian” untuk dibahas oleh Menteri Luar Negeri Lavrov dan Sekjen Guterres.
Kremlin telah mengisyaratkan pihaknya tidak akan membiarkan kesepakatan yang diperantarai PBB dan Turki tahun lalu itu berlanjut setelah 18 Mei, kecuali jika ketentuan Rusia mengenai ekspor biji-bijian dan pupuknya sendiri dipenuhi.
Uni Eropa dan Jepang telah menolak proposal AS bagi negara-negara G-7 untuk melarang semua ekspor ke Rusia, lapor Financial Times hari Senin.
Lavrov tidak menjawab pertanyaan sewaktu ia masuk atau keluar dari pertemuan 90 menitnya dengan Guterres. “Jangan berteriak pada saya,” katanya kepada wartawan.
Dalam pertemuan Dewan Keamanan hari Senin, Guterres mengatakan bahwa invasi Rusia di Ukraina “menyebabkan penderitaan dan kehancuran besar-besaran bagi Ukraina dan rakyatnya” dan berkontribusi pada “dislokasi ekonomi global yang dipicu oleh pandemi COVID-19.” [uh/lt]
Forum