Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Jumat (9/5) memperingatkan pandemi virus corona masih terus memicu kebencian di seluruh dunia. Ia menyerukan usaha global untuk melawan kecenderungan tersebut.
“Kita membutuhkan solidaritas guna mengatasi pandemi ini bersama-sama,” kata Guterres. “Tetapi pandemi ini masih terus memicu gelombang kebencian dan xenophobia, mengkambing-hitamkan, dan menakut-nakuti," lanjutnya.
Menurut Guterres, “sentimen terhadap orang asing muncul baik di dunia maya maupun di jalan-jalan. Teori konspirasi anti-Semit menyebar, dan serangan anti-Muslim terkait COVID-19 telah terjadi.”
Pemimpin PBB itu mencatat bahwa migran da pengungsi dihujat sebagai sumber virus itu, dan kemudian tidak diberi akses ke perawatan medis.
Guterres mendesak para pemimpin politik, lembaga pendidikan, media dan masyarakat madani untuk bertindak dari sekarang untuk memperkuat masyarakat menghadapi kebencian.
Di India, penguasa di Kamataka mengoperasikan kembali layanan kereta api, Jumat, untuk memulangkan para pekerja migran menyusul protes atas nasib dari pekerja yang terdampar ini. Dilaporkan banyak kematian terjadi di kalangan ribuan pekerja migran yang berjalan pulang setelah kehilangan pekerjaan selama berlangsungnya lockdown yang ketat. [jm/pp]