Tautan-tautan Akses

Sekjen PBB Kecam ‘Hukuman Kolektif’ terhadap Warga Palestina


Jenazah warga Palestina yang tewas akibat ledakan di RS Ahli Arab dikumpulkan di halaman depan RS al-Shifa, di Kota Gaza, Jalur Gaza tengah, Selasa, 17 Oktober 2023. (Foto: AP)
Jenazah warga Palestina yang tewas akibat ledakan di RS Ahli Arab dikumpulkan di halaman depan RS al-Shifa, di Kota Gaza, Jalur Gaza tengah, Selasa, 17 Oktober 2023. (Foto: AP)

Sekjen PBB Antonio Guterres pada Rabu (18/10) mengatakan bahwa serangan oleh kelompok militan Hamas terhadap Israel tidak menjustifikasi “hukuman kolektif” terhadap warga Palestina. Ia menyerukan gencatan senjata segera.

Berbicara pada sebuah forum ekonomi di China, Guterres mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober lalu terhadap Israel yang menewaskan lebih dari 1.400 orang sebagai “tindakan teror” yang tidak dapat dibenarkan.

“Tetapi serangan-serangan itu tidak dapat menjustifikasi hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina,” kata Guterres.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara di Markas Besar PBB di New York. (Foto: Reuters)
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara di Markas Besar PBB di New York. (Foto: Reuters)

Ia menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera” dalam perang antara Israel dan Hamas di Gaza, seraya menegaskan apa yang ia sebut “dua seruan kemanusiaan mendesak.”

Guterres meminta Hamas agar “segera dan tanpa syarat membebaskan sandera,” merujuk pada sedikitnya 199 orang yang diculik oleh kelompok militan itu selama serangan mereka yang merupakan serangan paling mematikan dalam sejarah Israel.

Guterres juga meminta Israel agar “segera memberikan akses bantuan kemanusiaan tanpa batas untuk memenuhi kebutuhan paling mendasar bagi masyarakat Gaza, yang mayoritasnya adalah perempuan dan anak-anak.”

“Saya menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera untuk memberi cukup banyak waktu dan ruang untuk membantu mewujudkan dua seruan saya dan untuk meringankan penderitaan umat manusia yang sangat besar yang sedang kita saksikan,” kata Guterres.

“Terlalu banyak nyawa dan nasib seluruh wilayah yang berada dalam bahaya.”

Guterres mengatakan ia “sepenuhnya menyadari keluhan mendalam rakyat Palestina setelah 56 tahun pendudukan.”

“Tetapi betapapun seriusnya keluhan ini, hal tersebut tidak dapat menjustifikasi tindakan teror yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober,” lanjutnya.

Puing-puing di luar RS Ahli Arab di Gaza tengah pada 18 Oktober 2023 setelah ledakan semalam di sana. (Foto: AFP
Puing-puing di luar RS Ahli Arab di Gaza tengah pada 18 Oktober 2023 setelah ledakan semalam di sana. (Foto: AFP

Pemimpin PBB itu sebelumnya mengatakan ia merasa “ngeri” oleh ledakan mematikan yang melanda sebuah rumah sakit di Gaza pada Selasa malam yang menewaskan ratusan orang.

Hamas menyalahkan Israel atas serangan terhadap rumah sakit itu. Israel mengatakan ledakan itu disebabkan oleh roket nyasar yang diluncurkan militan Jihad Islam di Gaza.

“Hati saya bersama dengan keluarga para korban. Rumah sakit dan personel medis dilindungi berdasarkan hukum kemanusiaan internasional,” kata Guterres dalam postingan di X.

Ia juga mengutuk serangan terhadap sekolah yang dikelola PBB di sebuah kamp pengungsi di Gaza yang menewaskan enam orang. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG