Juru bicara PBB Martin Nesirky mengatakan Ban hari Selasa (17/12) berbicara lewat telepon dengan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir, dan menyatakan keprihatinan tentang bentrokan dan berbagai laporan bahwa – meminjam ucapannya – sejumlah komunitas menjadi target.
Sebelumnya hari Senin, Presiden Kiir mengatakan pasukan yang setia kepada mantan wakil presidennya Riek Machar telah menyerang sebuah markas besar angkatan darat sebagai bagian dari upaya kudeta.
Kiir memecat Machar bulan Juli. Para pengamat menyatakan keprihatinan bahwa pertikaian antara Machar – dari kelompok etnis Nuer – dan Kiir – dari etnis Dinka – bisa menyulut kekerasan antar suku di Sudan Selatan.
Semakin banyak letusan senjata terdengar di Juba hari Selasa, sehari setelah Kiir berkeras pasukannya “menguasai sepenuhnya” kondisi keamanan di kota itu.
Para pejabat pemerintah mengatakan aksi kekerasan menewaskan paling tidak 26 orang, sementara sebuah stasiun radio PBB melaporkan bahwa dokter-dokter disebuah rumah sakit setempat telah mengobati lebih 100 orang akibat luka tembak.
Sebelumnya hari Senin, Presiden Kiir mengatakan pasukan yang setia kepada mantan wakil presidennya Riek Machar telah menyerang sebuah markas besar angkatan darat sebagai bagian dari upaya kudeta.
Kiir memecat Machar bulan Juli. Para pengamat menyatakan keprihatinan bahwa pertikaian antara Machar – dari kelompok etnis Nuer – dan Kiir – dari etnis Dinka – bisa menyulut kekerasan antar suku di Sudan Selatan.
Semakin banyak letusan senjata terdengar di Juba hari Selasa, sehari setelah Kiir berkeras pasukannya “menguasai sepenuhnya” kondisi keamanan di kota itu.
Para pejabat pemerintah mengatakan aksi kekerasan menewaskan paling tidak 26 orang, sementara sebuah stasiun radio PBB melaporkan bahwa dokter-dokter disebuah rumah sakit setempat telah mengobati lebih 100 orang akibat luka tembak.
