Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Jumat (19/11) mengatakan situasi di perbatasan antara Polandia dan Belarus “sangat memprihatinkan” dan aliansi pertahanan kawasan itu siap membantu sekutunya yang terlibat.
Stoltenberg memberi komentar di Berlin, ketika bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel untuk membahas masalah itu dan hal lainnya yang dihadapi negara-negara anggota NATO.
Polandia dan Uni Eropa menuduh pemerintah Presiden Belarus Alexander Lukashenko “mempersenjatai” para migran, sebagian besar dari Afrika, Timur Tengah dan Afghanistan, dengan mengundang mereka memasuki Belarus dan menggiring mereka ke perbatasan Polandia, terkadang dengan tindakan paksaan. Belarus membantah klaim tersebut.
Pasukan Polandia beberapa kali berada dalam bentrokan dengan para migran ketika berusaha memaksa untuk melintasi perbatasan dalam beberapa pekan terakhir. Pejabat keamanan Polandia menyatakan kemungkinan 12.000 migran di Belarus yang berkemah di dekat perbatasan Polandia.
Berbicara kepada sejumlah wartawan, Stoltenberg mengatakan NATO prihatin tidak hanya terkait perbatasan Polandia dengan Belarus, namun juga dengan perbatasan sekutu NATO, Lithuania dan Latvia, yang juga mengalami masalah dengan migran, meskipun tidak separah yang dialami Polandia. [mg/pp]