Sekjen Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara ASEAN Surin Pitsuwan mengatakan ia berharap pemilu Birma bulan depan akan menjadi peluang bagi rekonsiliasi nasional, seraya menyatakan bahwa pemilihan tersebut harus dianggap sah oleh sebagian besar rakyat Birma.
Surin Pitsuwan juga mengatakan ia berharap pemilihan tersebut akan mengakhiri pengucilan internasional terhadap Birma dan menghentikan konflik negara itu dengan negara-negara lain mengenai catatan HAM-nya.
Kelompok-kelompok HAM dan beberapa negara Barat menyebut pemilihan anggota parlemen pada 7 November mendatang hanya sandiwara, dengan tujuan memastikan berlanjutnya pemerintahan militer. Militer dijamin mendapat seperempat kursi parlemen baru.
Undang-undang pemilu yang ketat menghalangi beberapa partai politik, termasuk di antaranya kelompok oposisi utama Birma Liga Nasional bagi Demokrasi, berpartisipasi dalam pemilu. Pemerintah juga tidak akan mendirikan TPS-TPS di beberapa wilayah perbatasan yang dikuasai milisi etnis.