Sejumlah politisi Jerman yang marah menyampaikan kecaman terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang menuduh Jerman mengembalikan negara itu ke era Nazi. Menteri Kehakiman Jerman Heiko Maas menggambarkan pernyataan itu “absurd, memalukan, dan aneh."
Erdogan hari Minggu (5/3) mengkritisi Jerman karena melarang – dengan alasan keamanan – kedatangan dua menteri Turki untuk berpidato di hadapan etnis Turki di Jerman guna mendukung referendum April mendatang tentang perluasan kekuasaan presiden.
“Jerman tidak punya hubungan apapun dengan demokrasi dan seharusnya mengetahui bahwa tindakannya sekarang ini tidak berbeda dengan pada era Nazi,” ujar Erdogan pada para pendukungnya.
Juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert juga menggambarkan pernyataan Erdogan sebagai hal yang absurd, tetapi menambahkan warga harus tetap “tenang dan bijaksana.”
Beberapa analis menilai tanggapan yang sifatnya menahan diri ini merupakan bagian dari kampanye Kanselir Jerman Angela Merkel yang sedang berjuang agar terpilih kembali dalam pemilu tahun ini dan membutuhkan kerjasama Turki untuk meredam arus pengungsi ke Eropa.
Pernyataan Erogan terhadap Jerman ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Lebih dari tiga juta warga etnis Turki tinggal di Jerman, dimana 1,4 juta di antaranya bisa memilih dalam referendum Turki. [em/jm]