Tautan-tautan Akses

Sedikitnya 46 Pengungsi Rohingya Tiba di Thailand Pekan Ini


Tiga bocah Rohingya, setelah diselamatkan pada 25 Desember 2022, oleh kapal nelayan Thailand, dengan kerja sama pasukan Maritim Thailand. (Pusat Komando Penegakan Maritim Thailand/Facebook)
Tiga bocah Rohingya, setelah diselamatkan pada 25 Desember 2022, oleh kapal nelayan Thailand, dengan kerja sama pasukan Maritim Thailand. (Pusat Komando Penegakan Maritim Thailand/Facebook)

Menyusul laporan selama beberapa pekan ini mengenai puluhan pengungsi Rohingya yang dikhawatirkan tenggelam setelah melompat ke laut dari perahu mereka, sedikitnya 46 orang tampaknya telah tiba di Thailand pekan ini.

Pusat Komando Penegakan Maritim Thailand melaporkan di laman Facebook-nya hari Minggu (25/12) bahwa beberapa nelayan Thailand telah menyelamatkan tiga bocah lelaki Rohingya dari laut pada hari itu. Dari perahu yang membawa “sekitar 100 pengungsi Rohingya, tiga orang melompat ke laut” dan mendekati perahu nelayan untuk meminta bantuan, menurut postingan tersebut.

Sebuah kapal wisata Thailand menyelamatkan seorang remaja Rohingya lainnya yang berenang ke arah kapal itu untuk meminta bantuan, kata Chris Lewa, direktur kelompok pendukung Rohingya Arakan Project, kepada VOA hari Jumat (30/12), seraya memperlihatkan rekaman video dalam beberapa hari terakhir.

“Kami juga memiliki informasi bahwa satu kelompok terdiri dari sekitar 42 Rohingya ditahan di sebuah kantor polisi setempat setelah mereka ditangkap di Phuket,” katanya. Ia mengatakan bahwa pulau Phuket bukan jalur darat umum yang digunakan penyelundup untuk membawa kelompok-kelompok pengungsi Rohingya ke Malaysia.

Etnis Rohingya duduk di belakang truk militer setibanya di tempat penampungan sementara setelah kapal mereka mendarat di Pidie, provinsi Aceh, 26 Desember 2022.
Etnis Rohingya duduk di belakang truk militer setibanya di tempat penampungan sementara setelah kapal mereka mendarat di Pidie, provinsi Aceh, 26 Desember 2022.

Namun, beberapa orang Rohingya di Bangladesh dan Malaysia mengatakan kepada VOA bahwa mereka percaya kelompok yang ditahan di Phuket pada hari Selasa lalu itu berasal dari kelompok terdiri dari 70 atau 80 orang yang melompat ke laut sekitar tanggal 23 Desember.

Mohammad Zubair, yang tinggal di Malaysia, mengatakan bahwa ia “yakin sekali” bahwa sepupunya melompat dari perahu bersama dengan yang lainnya sewaktu perahu mereka mendekati Phuket.

“Sepupu saya Mohammad Enatullah berada dalam jalur darat dan laut, sewaktu ia meninggalkan kamp pengungsi di Bangladesh dan siap menuju Malaysia. Dari Myanmar, ia menumpangi perahu pada 13 Desember yang membawa sekitar 200 Rohingya. Saya berhubungan secara rutin dengannya melalui ponsel di atas perahu,” kata Zubair kepada VOA.

Selain mengambil jalur laut langsung, sebagian penyelundup membawa orang-orang Rohingya dari Bangladesh dulu ke Myanmar dengan kapal-kapal kecil. Mereka melewati jalan darat di Myanmar, sebelum naik perahu lagi menuju Thailand. Dari Thailand, mereka melintasi perbatasan dan memasuki Malaysia lewat jalan darat. Mereka tidak melewati Phuket dengan jalur seperti ini.

Zubair menambahkan bahwa pada 22 Desember, sepupunya menelponnya, mengatakan bahwa perahunya bergerak sangat lambat dan bahwa makanan serta air telah habis, tetapi ia berharap dapat segera mendarat di Indonesia atau Malaysia.
Polisi Thailand sejauh ini belum mengumumkan penangkapan sekitar 42 Rohingya itu. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG