Tautan-tautan Akses

Saudi Tangguhkan Pengiriman Minyak Melalui Bab al-Mandeb dan Laut Merah


Menteri Energi Arab Saudi, Khaled Faleh (kiri) dalam pertemuan dengan Menteri Energi Rusia Alexander Novak (tengah) di Jeddah April lalu. (foto: dok).
Menteri Energi Arab Saudi, Khaled Faleh (kiri) dalam pertemuan dengan Menteri Energi Rusia Alexander Novak (tengah) di Jeddah April lalu. (foto: dok).

Menteri Energi Arab Saudi Khaled Faleh mengatakan raksasa minyak milik negara, Aramco, untuk sementara menghentikan pengiriman minyak melalui Selat Bab al-Mandeb yang strategis, demikian dilaporkan stasiun televisi pemerintah al-Arabiya. Tindakan itu menyusul laporan bahwa dua kapal tanker minyak Saudi telah menjadi sasaran milisi Houthi Yaman di dekat pelabuhan Hodeida di Laut Merah.

Saluran TV itu melaporkan bahwa Kuwait dan Uni Emirat Arab juga mungkin menangguhkan pengiriman minyak melalui Laut Merah. Kepala Pengawal Revolusi Iran, Mohammad Ali Jaafari, mengklaim Rabu bahwa Iran "mampu menghentikan pengiriman minyak dunia, sesuka hatinya," tetapi tidak jelas bahwa serangan itu terkait dengan pernyataan tersebut. Para pemimpin Iran lainnya baru-baru ini mengancam akan "menutup Selat Hormuz," jalur strategis lain menuju Teluk Persia.

Surat kabar Asharq al-Awsat melaporkan salah satu tanker minyak Saudi mengaku telah diserang di Laut Merah, Rabu, dan mengalami kerusakan kecil, sementara tanker yang lain tidak dikenai serangan. Cuitan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Anwar Gargash, Kamis mengatakan serangan itu "mengukuhkan pentingnya menyingkirkan (Houthi yang didukung Yaman) dari Hodeida (kota pelabuhan di Laut Merah)."

Surat kabar itu mengutip juru bicara koalisi pimpinan-Saudi Kolonel Turki al-Malki yang mengatakan dua serangan itu menggarisbawahi "ancaman berbahaya bagi pelayaran internasional dan perdagangan melalui selat Bab al-Mandeb yang strategis", serta "ancaman ekologis" jika terjadi tumpahan minyak. [as]

Recommended

XS
SM
MD
LG