Tautan-tautan Akses

Satu Faksi Pemberontak Afghanistan Bersedia Turut Dalam Rekonsiliasi


Para Perunding Perdamaian di Afghanistan
Para Perunding Perdamaian di Afghanistan

Meskipun skpetis mengenai maksud damai pihak lawannya, salah satu faksi yang bertempur bersama Taliban bersedia turut dalam pembicaraan rekonsiliasi politik. Pekan lalu Presiden Afghanistan mengajukan tawaran perundingan untuk mencari penyelesaian perang.

Satu kelompok pemberontak yang turut bertempur bersama Taliban Afghanistan telah mengatakan pihaknya bersedia turut dalam pembicaraan rekonsiliasi politik dengan pemerintah Kabul, walaupun sangat skeptis mengenai maksud damai pihak lawannya.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pekan lalu mengajukan lagi tawaran perundingannya kepada semua kelompok pemberontak dalam usahanya mencari penyelesaian perang yang telah memporak-porandakan dan sekarang sudah berlangsung 15 tahun.

Amerika Serikat, China dan tetangganya Pakistan semuanya telah menyambut baik dan mendukung langkah Ghani, walaupun faksi utama Taliban telah menolak tawaran itu.

Tetapi, dalam pernyataan yang dikeluarkan kepada media hari Minggu, faksi Hezb-e-Islami (HIG) yang dipimpin oleh buronan pemimpin gerombolan Gulbuddin Hekmatyar, mengatakan pihaknya telah menerima tawaran pemerintah itu dan bersedia turut dalam pembicaraan untuk menunjukkan kepada negara Afghanistan bahwa pihaknya menghendaki perdamaian.”

Seorang pejabat tinggi HIG juga mengatakan kepada VOA dengan syarat namanya tidak disebut bahwa tim-dua orang telah dibentuk untuk perundingan itu. Ini mencakup ketua dewan pusat kelompok itu, Qazi Hakim Hakim, dan pimpinan bagian politiknya, Ghairat Baheer, menantu Hekmatyar.

Kelompok itu telah menuduh Amerika Serikat berusaha menyabot usaha perdamaian Afghanistan. Mereka mengambil contoh pengumuman Departemen Luar Negeri Amerika pekan laklu dimana dua anggota teras HIG dicap sebagai teroris global atas peran mereka dalam serangan maut di Kabul, termasuk ledakan bom yang menewaskan 6 warga Amerika.

Pemerintahan Obama telah menyatakan kedua priya itu, Abdullah Nowbahar dan Abdul Saboor, sebagai pakar bom kelompok militant Hezb-e-Islami. Amerika juga telah menawarkan hadiah sampai $ 2 juta untuk informasi keberadaan Nowbahar dan sampai $ 3 juta untuk Saboor. [gp]

XS
SM
MD
LG