Tautan-tautan Akses

Satelit Starlink Salah Mengorbit Akibat Kecelakaan Roket SpaceX


Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa 20 satelit Starlink sedang meluncur ke angkasa dari kompleks peluncuran roket Pangkalan Udara Vandenberg di California, 23 Juni 2024. (Foto: Mike Blake/Reuters)
Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa 20 satelit Starlink sedang meluncur ke angkasa dari kompleks peluncuran roket Pangkalan Udara Vandenberg di California, 23 Juni 2024. (Foto: Mike Blake/Reuters)

Roket SpaceX mengalami kegagalan untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade, meninggalkan satelit internet perusahaan tersebut pada orbit yang sangat rendah sehingga dipastikan akan jatuh ke atmosfer dan terbakar.

Roket Falcon 9 diluncurkan dari California pada Kamis (11/7) malam, membawa 20 satelit Starlink. Beberapa menit setelah penerbangan, mesin pada bagian atas roket mengalami kerusakan. SpaceX menyebut kerusakan itu disebabkan oleh kebocoran oksigen cair.

Perusahaan mengatakan pengontrol penerbangan berhasil melakukan kontak dengan setengah dari satelit dan berusaha untuk mendorongnya ke orbit yang lebih tinggi menggunakan pendorong ion di dalamnya. Namun dengan batas orbit rendahnya 135 kilometer di atas Bumi – kurang dari setengah yang dimaksudkan – “kami daya dorong maksimum yang tersedia tidak mungkin cukup untuk berhasil mengangkat satelit,” kata perusahaan itu melalui X.

Antena sistem pita lebar (broadband) berbasis satelit Starlink yang disumbangkan oleh miliarder teknologi AS Elon Musk terlihat di Izyum, wilayah Kharkiv, 25 September 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Foto: Yasuyoshi Chiba/AFP)
Antena sistem pita lebar (broadband) berbasis satelit Starlink yang disumbangkan oleh miliarder teknologi AS Elon Musk terlihat di Izyum, wilayah Kharkiv, 25 September 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Foto: Yasuyoshi Chiba/AFP)

SpaceX mengatakan satelit-satelit itu akan masuk kembali ke atmosfer dan terbakar. Tidak disebutkan kapan satelit-satelit itu akan jatuh. Lebih dari 6.000 Starlink yang mengorbit menyediakan layanan internet kepada pelanggan di beberapa sudut paling terpencil di dunia.

Badan Penerbangan Sipil Federal Amerika Serikat (FAA) mengatakan masalah ini harus diperbaiki sebelum roket Falcon dapat terbang kembali.

Tidak diketahui apakah atau bagaimana kecelakaan itu dapat berdampak pada penerbangan awak SpaceX yang akan datang. Penerbangan luar angkasa seorang miliarder dijadwalkan pada 31 Juli dari Florida dengan rencana untuk perjalanan ruang angkasa pribadi pertama, diikuti pada pertengahan Agustus dengan penerbangan astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA).

Pengusaha teknologi yang akan memimpin penerbangan pribadi, Jared Isaacman, mengatakan pada Jumat (12/7) bahwa Falcon 9 SpaceX memiliki "rekam jejak yang luar biasa" dan juga sistem pelarian darurat.

Kegagalan peluncuran terakhir terjadi pada 2015 saat menjalankan kargo di stasiun luar angkasa. Roket lain meledak pada tahun berikutnya selama pengujian di darat.

Elon Musk dari SpaceX mengatakan kecepatan penerbangan yang tinggi akan mempermudah identifikasi dan perbaikan masalah.[ft/ah]

XS
SM
MD
LG