Tautan-tautan Akses

SAR Filipina Temukan Puing-puing Jet Tempur yang Hilang Saat Perangi Pemberontak


Sebuah pesawat tempur ringan Angkatan Udara Filipina FA-50 dengan nomor ekor 002 (R), yang hilang pada 4 Maret 2025 dan ditemukan jatuh, meluncur bersama FA-50 lainnya di Pangkalan Udara Clark di Angeles City, provinsi Pampanga, 18 November 2015. (Foto: Ted Aljibe/AFP)
Sebuah pesawat tempur ringan Angkatan Udara Filipina FA-50 dengan nomor ekor 002 (R), yang hilang pada 4 Maret 2025 dan ditemukan jatuh, meluncur bersama FA-50 lainnya di Pangkalan Udara Clark di Angeles City, provinsi Pampanga, 18 November 2015. (Foto: Ted Aljibe/AFP)

Jet-jet itu terbang dari Pangkalan Udara Mactan–Benito Ebuen di Cebu, kota terbesar kedua di Filipina untuk memberi dukungan udara bagi pasukan yang sedang baku tembak dengan pemberontakan Maois.

Tim penyelamat Filipina, Rabu (5/3) menemukan puing-puing jet tempur dan jasad dua awak yang dikirim untuk memerangi pemberontak komunis di wilayah pegunungan di selatan negara itu.

Jet tempur jenis FA-50 itu hilang sehari sebelumnya saat menjalankan misi untuk memberikan dukungan udara bagi pasukan yang memerangi gerilyawan di Mindanao utara.

Letnan Jenderal Luis Rex Bergante, komandan Komando Mindanao Timur, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kedua awak itu ditemukan di dalam puing-puing.

"Jasad-jasad itu ditemukan di dalam pesawat. Ada upaya untuk membuka parasut dan melontarkan diri," katanya.

"Pesawat itu hancur total. Pesawat itu menabrak pepohonan di gunung."

Letnan Kolonel Francisco Garello dari Divisi Infanteri ke-4 mengatakan kepada AFP bahwa puing-puing jet yang hilang itu ditemukan di Gunung Kalatungan.

Terletak di Provinsi Bukidnon, Mindanao, Kalatungan yang tingginya 2.880 meter (9.450 kaki) merupakan gunung tertinggi kelima di Filipina.

Bergante mengatakan membawa jenazah para prajurit itu menuruni lereng gunung kini menjadi prioritas utama.

Dalam sebuah pernyataan, angkatan udara mengatakan telah "menghentikan sementara armada FA-50" dan akan "memastikan penyelidikan menyeluruh atas kecelakaan tersebut", yang penyebabnya masih belum diketahui.

Jet yang jatuh itu merupakan salah satu dari selusin FA-50 yang dibeli Filipina dari Korea Selatan dalam dekade terakhir.

Medan berbahaya

Garello mengatakan Rabu pagi bahwa pencarian telah dihentikan semalam karena adanya bahaya "kelompok komunis" yang diyakini beroperasi di daerah tersebut.

Pada Selasa (4/3), ia mengatakan divisinya telah meminta dukungan udara selama baku tembak dengan Tentara Rakyat Baru, pemberontakan Maois yang telah berlangsung lama yang kini diyakini memiliki kurang dari 2.000 pejuang.

Jet-jet itu terbang dari Pangkalan Udara Mactan–Benito Ebuen, yang berbagi landasan pacu dengan bandara di Cebu, kota terbesar kedua di Filipina.

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi sejumlah kecelakaan mematikan yang melibatkan pesawat militer Filipina.

Dua pilot angkatan laut tewas April lalu ketika helikopter Robinson R22 yang mereka tumpangi jatuh di dekat pasar di selatan ibu kota Manila selama penerbangan latihan.

Dua pilot Angkatan Udara Filipina tewas pada Januari 2023 ketika pesawat turboprop Marchetti SF260 yang mereka tumpangi jatuh di sawah. [ft/es]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG