Sejak September 2017, militan al-Shabab telah menguasai empat pangkalan militer pemerintah Somalia, menewaskan lebih dari 60 tentara dan menyita sejumlah besar senjata. Sekarang, penilaian militer oleh pemerintah Somalia mendapati beberapa tentara yang mengoperasikan pangkalan ini sama sekali tidak bersenjata.
"Penilaian Kesiapan Operasional" yang dilakukan pemerintah mendapati bahwa sekitar 30 persen tentara di pangkalan ini tidak memiliki senjata. Para pejabat yang mengevaluasi mengatakan beberapa satuan juga tidak memiliki persenjataan menengah dan berat, dan beberapa satuan kekurangan prajurit.
Pada hari Selasa, Menteri Pertahanan Somalia Mohamed Mursal Sheikh Abdirahman mengakui kekurangan tentara. "Ada beberapa yang tidak dipersenjatai. Kami berupaya untuk melengkapi peralatan mereka namun sebagian besar memiliki senjata," katanya dalam sebuah wawancara eksklusif dengan dinas rahasia VOA di Somalia.
Dia juga mengakui "kesenjangan" jumlah tentara di pangkalan militer.
"Ketika kami melakukan kajian ini, kami tidak mengumumkan dan mengatakan bahwa orang harus melaporkan penilaian ini, kami hanya pergi ke sana dan menilai mereka yang siap di pangkalan mereka, pelatihan dan peralatan mereka," katanya. "Ada senang, ada brigade yang tidak berdaya."
Abdirahman mengatakan jumlah tentara nasional Somalia yang digaji adalah 26.000 orang tapi menambahkan bahwa jumlah tersebut termasuk tentara yang sudah pensiun dan tua, yang cacat dan anak yatim. [my/jm]