Awal bulan ini, Thérèse Kayikwamba Wagner mendesak ketiga klub terkemuka Eropa itu untuk mengakhiri perjanjian sponsor “berlumuran darah” dengan program “Visit Rwanda”, dan mempertanyakan moralitas kemitraan semacam itu ketika pertempuran berkobar di bagian timur Kongo.
Visit Rwanda adalah kampanye promosi pariwisata yang diluncurkan oleh Dewan Pembangunan Rwanda, yang pada dasarnya bertindak sebagai inisiatif pemasaran untuk menarik wisatawan mengunjungi negara tersebut, menyoroti keindahan alam, satwa liar, dan pengalaman budayanya, khususnya berfokus pada trekking gorila di Taman Nasional Gunung Berapi. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Rwanda melalui pendapatan pariwisata dan inisiatif pengembangan masyarakat.
Rwanda Dukung Kelompok Pemberontak M23 Rebut Wilayah Penting di Kongo
Kelompok pemberontak M23 yang didukung Rwanda telah merebut wilayah-wilayah penting di bagian timur Republik Demokratik Kongo dalam beberapa pekan terakhir, yang merupakan eskalasi paling parah dalam lebih dari satu dekade konflik yang telah berlangsung lama, yang berakar dari limpahan genosida Rwanda pada tahun 1994 ke Kongo dan perebutan kendali atas sumber daya mineral yang sangat besar di Kongo.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Dewan Pembangunan Rwanda – yang mengawasi kesepakatan itu – mengatakan “Pemerintah Rwanda menolak upaya baru-baru ini yang dilakukan Republik Demokratik Kongo untuk melemahkan kemitraan internasional Rwanda melalui informasi yang salah dan tekanan politik.” Ditambahkan, “upaya-upaya ini tidak hanya salah menggambarkan kebenaran tetapi juga mengancam fondasi perdamaian, stabilitas, dan kerja sama ekonomi regional yang telah kita bangun tanpa kenal lelah.”
Menteri Luar Negeri Kongo Thérèse Kayikwamba Wagner belum segera menanggapi permintaan komentar di WhatsApp.
PBB melaporkan pertempuran di Kongo timur telah menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia termasuk eksekusi massal, pemboman kamp pengungsian, pemerkosaan massal dan kekerasan seksual lainnya.
Rwanda mengatakan mereka membela diri, dan menuduh militer Kongo bergabung dengan milisi etnis Hutu yang bertekad membantai orang Tutsi di Kongo dan mengancam Rwanda. Dalam peristiwa genosida tahun 1994 lalu, Hutu menarget Tutsi. Sebagian dari mereka kemudian melarikan diri ke Kongo.
"Visit Rwanda" memulai perjanjian sponsorship dengan Arsenal pada tahun 2018, dan kesepakatan terbaru dilaporkan bernilai lebih dari $12 juta per tahun.
Bayern Munich menandatangani kemitraan pengembangan sepak bola dan promosi pariwisata selama lima tahun dengan Rwanda pada tahun 2023, sementara "Visit Rwanda" telah menjadi sponsor Paris St. Germain sejak 2019.
Reuters telah menghubungi ketiga klub mengenai kesepakatan sponsorship itu, tetapi tidak ada yang memberikan jawaban. [em/ab]
Rwanda: Kecaman Kongo terhadap Kesepakatan Sponsor Arsenal, Bayern dan PSG Ancam Perdamaian di Kawasan

Rwanda, Kamis (20/2) menggambarkan kritik yang disampaikan Menteri Luar Negeri Republik Demokratik Kongo Thérèse Kayikwamba Wagner baru-baru ini terhadap kesepakatan sponsor klub-klub sepak bola Arsenal, Bayern Munich dan Paris St. Germain sebagai ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas regional.
Paling Populer
1
Forum